Selasa, 14 Januari 2020

Sajak-sajak Ahmad Yulden Erwin

Koran Tempo, 24-25 Desember 2016

Sabda Bizen Tua Rosanjin

Serupa keheningan, hakikat bentuk
adalah tanpa bentuk, musim semi
merah dalam lanskap azalea, kilau
embun di rumpun mimosa, ode bagi

letupan-letupan kecil, sebelum satu
isyarat muskil kembali bangkit dari
lidah api, hingga praba setiap benda
membuat batinmu mulai menyadari

kesatuan indera, jalan itu, kehadiran
dari segenap perspektif, tanpa henti
gelombang sabda pada lanskap pagi
dan aku mulai berpikir keindahan ini

tak mesti segera berakhir, bila setiap
hari adalah hari baik, maka setiap puja
akan hadir pada satu set ingatan kita
tanpa metafora: elips, elegan, dan fana

seperti buah-buah plum tua yang jatuh
di hutan, hingga lingkaran itu berakhir
pada kondensasi air, dan cawan api ini
akan hadir sebagai kunci ke lain dimensi



Semesta Ken Mihara

Kau mencipta bejana
Sekeras batu dari lempung
Batinmu, menghidupkan
Puisi dari api dan abu,
Kautatap langit pagi
Dan kilau perak
Di permukaan telaga,
Sebelum kabut musim semi
Menyapu dinding perahu
Lempungmu, kau penyair
Yang tabah menangkap
Bisik-bisik kosmik
Pada tanah kelam itu,
Kau mencipta lanskap pagi
Dengan jemari tanganmu,
Kautulis ulang kitab
Kojiki dengan api dan abu:
Pakis pertama, semak
Mimosa, bakteri dan
Amuba, moluska pertama,
Juga besi dan tembaga—
Sebelum sepasang kekasih
Mendadak terjaga dari ilusi
Tidur panjangnya –sebelum
Gairah pertama bangkit
Dari kabut pagi, tepat saat
Api tungku itu padam
Dan senyum pertama terbit
Dalam warna korosi di dinding
Cawan purbamu, kau kehendak
Yang telah terjaga, di sana
Kau terus menyalakan hatimu,
Kau menghidupkan semesta
Dengan kedua telapak tanganmu.



Kitab Cawan Hakuji

(1)
Sepenuhnya putih
Tanpa dekor, kau tak bisa
Menyebut putih sebagai warna
Kecuali ekor terakhir dari cahaya.

(2)
Kau tak akan pergi
Ke mana-mana, kau akan selalu
Ada di sini, terserap dalam spora
Atau serbuk sari—juga siul putih ini.

(3)
Putih tak bisa berkarat
Dan maut tak datang
Terlambat, seperti sunyi
Dan sepasang bola mata—
Hanya permainan di luar bahasa.

(4)
Putih memang bukan
Euforia, hanya kilau silika
Dan spektrum seluruh bara
Dalam cawan orang biasa.

(5)
Bulan putih di pagi hari—
Seluruh misteri adalah ini.



Tiga Cawan Shimaoka

(1)
Alangkah sempurna
Menatap cawan Shimaoka
Menjelma bayangan cermin.
–Pagi ini, aku menduga
Masa lalu dalam sehembus angin.

(2)
Makna tanpa nama
Mengalir bersama sentuhan
Pada tangkai daun sakura.
–Begini saja, keheningan
Bangkit dari tetes hujan pertama.

(3)
Kata dalam kata
Semata desis terakhir cahaya
Terperangkap gelombang udara.
— Di luar waktu, sebaris sabda
Merayap pada permukaan telaga.



Tokkuri

Bulat adalah
Doa, ketika simetri
Diputar pada kurva
Keramin itu, ketika
Sunyi makin identik
Dengan hijau panik
Bulat adalah
Doa, sebelum logika
Bulat adalah
Segitiga, bulat adalah
Trapesium, plus
Limas atau silinder
Plus kubus atau
Kerucut cahaya
Bulat adalah humus
Di luar tundra, bulat
Adalah lavender
Yang emekar
Menjelang purnama
Tetapi, di botol sake ini
Bulat adalah
Simetri, di luar geodesi



Sabda Lempung Finnegan

Sepuluh tahun pertama
Kau terus bertahan menunggu
Kelahiran sabda musim gugur
Hingga keheningan akan sehangat

Warna amber dan keajaiban
Coklat tua pada nyala glasir soda
Mulai mengalir di kedalaman hatimu

Sekarang kauhamparkan
Kilau pasir pada warna daun luruh
Dan burung-burung akan terbang
Dan hinggap dalam lanskap guci itu

Dan di sini kembali kurayakan
Kelahiran empat sabda lempungmu
Sendiri menyentuh langit warna amber



Gelombang Rakena

Semua ini hanyalah mimpi
Kecuali ombak pada api
Pada laguna pada angin
Pada bukit atau rasa sakit
Semua ini hanyalah mimpi
Sebelum amsal pun abadi
Seakan sepi dari akar pakis
Atau ular dalam taman tua
Semua ini hanyalah mimpi
Karena kita tak kunjung
Memahami kenapa maut
Bisa tenang menjemput
Seolah kita hanyalah lutut
Di ranjang atau selokan atau
Mulut jurang sebelum runtuh
Semua ini hanyalah mimpi
Seperti kilap setiap silika
Sebab kita bisa begitu naif
Tentang motif bunga atau
Kerut kayu di abu tembikar
Semua ini hanyalah mimpi
Kecuali selengkung sabda
Pada gelombang paling liar
Dalam pinggulmu yang fana

__________________
Ahmad Yulden Erwin lahir di Bandarlampung, 15 Juli 1972. Buku-buku puisinya, Perawi Tanpa Rumah (2013) dan Sabda Ruang (2015).
https://klipingsastra.com/id/puisi/2016/12/sabda-bizen-tua-rosanjin-semesta-ken.html

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae