SERAT KESUNYIAN
datang-datanglah kau padaku, kekasih # aku menanti dari hari ke perih
padam mata arah nyala mata waktu # aku rabah hati masih dalam rindu
air mata menulis kalimat harap # angin membacakannya kepada gelap
tak tahan sudah aku menabung duka # biarkan saja kata yang menanggungnya
dalam bahasa rahasia cuaca # menjadi serat di lembaran udara
kini hanya kenangan melipur luka # logika tersesat di hutan kepala
aku mabuk suntuk meneguk bayangan # jiwa menari bersama kesunyian
kau harusnya tahu bagaimana aku # melawan ingat dalam api cemburu
bumi terbakar jarak pun belingsatan # langit menangis kangen tidak karuan
mari kita berjumpa di bawah bulan # antara musim kemarau dan penghujan
datang-datanglah kau padaku, kekasih # aku menunggu dari hari ke perih
bila akhirnya kau pun tak sampai juga # aku bakar ini tubuh di beranda
2014
RATIB RINDU
sudah lama kita tak saling bercakap # engkau kini jauh dan senyap
aku tak bisa mencium saat rindu # juga tak bisa memukul saat pilu
jarak dan waktu seperti melawanku # mereka seakan terus bersekutu
hari-hari pun alangkah menyedihkan # tangisku melebihi ribuan hujan
banjir kenangan menggenangi batinku # kehendak berlari mencari perahu
air mata mencipta lautan duka # aku menujumu berlayar ke surga
2015
KEPADA
berkediplah padaku sekali saja # biar aku kenang sepanjang usia
2102-2014
SULUK SALAK
seketika duri salak menusukku # menderas darah dari pembuluh waktu
daun-daunnya menamparku berulang # merintihlah perih dari bibir ruang
lalu aku berdiri seperti patung # melayang dan hinggap sekawanan burung
simpang jalan menuju keabadian # dan sembilan depa dari kecemasan
air mataku kehilangan pelupuk # tubuh-tubuh berlari mencari peluk
bahkan kini aku tidak tahu lagi # apa matahari itu masih menari
awan hitam berarak langit bergetar # bumi pun seakan berhenti berputar
dari kepak sayap burak berguguran # kuntum bunga salak harum kematian
2014-2015
PUNCAK KEBIJAKSANAAN
saat sampai di puncak seperti ini # apa yang bisa diucap oleh sunyi
tidak perlu lagi kata dan suara # kita menyerah pasrah pada ada
biarkan mata memandang keluasan # lalu bersalam kepada ketinggian
jiwa mewujud dalam hening semesta # laut dan ladang terlihat tak berbeda
hujan dan juga panas adalah sama # hanya menyentuh ke muka kulit saja
di tiang yang tercipta dari cuaca # kita kibarkan bendera air mata
kita pejamkan mata memberi hormat # kepada maut sebagai penghianat
tersingkaplah hidup itu bentuk tubuh # sedangkan keabadian rahasia ruh
hingga angin pun lupa kepada dingin # angan akhirnya benci kepada ingin
duka meleleh seperti batang lilin # siang dan malam berganti jadi mungkin
kita bukan lagi cemburu dan cinta # segala benda menjadi sia-sia
di sini kita satu dan selamanya # tak butuh lagi surga atau neraka
2014
_________________
Sofyan RH. Zaid, lahir di Jenangger, Batang-batang, Sumenep 08 Januari 1986. Mulai rajin membaca sejak kelas 5 SDN Jenangger. Belajar menulis sejak kelas 1 MTs. Miftahul Ulum Batang-batang. Berproses kreatif secara intensif ketika menjadi santri di Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Guluk-guluk. Kecintaannya pada sastra terus berlanjut sampai dia kuliah di Universitas Paramadina Jakarta, jurusan Falsafah Agama. Beberapa kali memenangkan sayembara kepenulisan puisi, baik tingkat lokal maupun nasional, salah satunya Sayembara Puisi “Pesan Damai untuk Seluruh Manusia” 2017 PCI-NU Maroko dengan puisi “Surat Kepada Alfreda, XVII”.
Karya-karyanya berupa puisi dan esai terbit di sejumlah media, seperti Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Post, Indopos, Padang Ekspres, Pikiran Rakyat, Riau Pos, Seputar Indonesia, Solopos, Merapi, Suara NTB, Banjarmasin Post, Metro Jambi, Minggu Pagi, Radar Bekasi, Radar Madura, Horison, Annida, Sahabat Pena, Kuntum, BasaBasi, dan sebagainya.
Sejumlah karyanya juga tergabung dalam buku bersama, semisal Biarkan Aku Memningmu dengan Puisi (EKBT, 2007), Empat Amanat Hujan (DKJ, 2010), Surat-surat Cinta Untuk KPK (Diva, 2012), Narasi Tembuni (KSI, 2012), Suara 5 Negara (Tuas Media, 2012), Tifa Nusantara I,II &III (TKSN, 2013, 2015, 2016), Negeri Langit (DNP V, 2014), Negeri Laut (DNP VI, 2015),Negeri Awan (DNP VII, 2017),Bersepeda ke Bulan (Indopos, 2014), Nun (Indopos, 2015) Lentera Sastra II (Antologi Puisi 5 Negara, 2014), Pengantin Langit (KSI, 2014), Titik Temu (KJ, 2014), Solo dalam Puisi (Pawon, 2014), Saksi Bekasi (TareSI, 2015), 1.000 (New)haiku (KKK, 2015), Sajak Puncak (TareSI, 2014), Kepak Sajak (TareSI, 2016), Gelombang Puisi Maritim (DKB, 2016), Pasie Karam (DKAB, 2016), dan lainnya.
Kini aktif menjadi editor dan konsultan. Tercatat sebagai anggota Pokja Keuangan dan Perbankan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN RI). Selain menjadi redaktur di Jurnal Sastra LOKOMOTEKS, juga berproses kreatif di Hari Puisi Indonesia, dan Serumpun Foundation. Buku puisi tunggal pertamanya Pagar Kenabian (TareSI, 2015) mendapat banyak ‘perhatian’ sebagai ‘puisi pagar’ dan masuk 15 nominasi Anugerah HariPuisi Indonesia (2015). Sebagai trilogi puisi pagar, sedang dipersiapkan antologi puisi tunggal selanjutnya, yaitu: Pagar Cahaya (2020), dan Pagar Tunggal (2025). Lelaki yang menyukai mie ayam ini, tinggal di Bekasi. Kontak: sofyanrhzaid@gmail.com (+6287877513761)
http://sastra-indonesia.com/2017/07/sajak-sajak-sofyan-rh-zaid/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar