Jumat, 18 September 2009

Sajak-Sajak Yuswan Taufiq

http://www.facebook.com/mbahYuswan
jejak pusara

Retak cermin di wajah layang-layang
paras hanyalah utas angin terjerang
Hembus muram membelai ke dasar lembah
suluk menggetar di peluk gerabah

Sayat di gigir laju mendesir
Tanah berembun kembali memanggil
kenang daun-daun menuju mentari
pulang bersimbah akar tercabik

Di belahan mana hembus
liuk munajat telah beranjak jauh
terlontar wajah berlumur rajah
temali angin di riuh sergapan

Di sana kuasa
melekat dayang sehembus moksa
Diriku hanyalah puing membelah haluan
ziarah di pelaminan masa

(10 Juli 2009, sby)



bayi peminta-minta

Bayi-bayi tamasya kota
dalam gendongan jalan-jalan
Menyapa lubuk hati rumahmu
Meratapi nasib anak-anakmu

Memesan seujung kering selimut
sehangat kamar tidur
Menawarkan padamu
gigil basah langit hujan

Merengeki sengatan matahari
selepas lelap menyusu pangkuan
Hembuskan celoteh kanaknya
rindu teduh canda serambi depan

Bayi-bayi polos tersenyum
dalam seringai gendongan
salami dada penderma kasihan

Bayi-bayi terus berjalan
terhanyut hari-hari gendongan
di tidurnya yang culas

Kerdip hatinya sendirian
tatapan yang menyongsong ke depan
Kapan pulang aku kelak?

Rumahku tak semestinya!

(5 Juli 2009, sby)



perca suara

Yang teraih yang tertatih
Sembilu dahulu seberang kasih
Sepakat dukamu menyesat gardaku
Suam bilur-bilur menelanjang gagu

Sembunyi di mana sembilu
yang menahan ruam, berselisih tentang benalu?

Jikalah siur tak sempat menagih
petikan lalu yang membujur bersit
menawan letih di pangkuan benih
berharap waktu terkesima sejumput dalih

Lupakah kita terjerembab sepasang belati
menanam buih di kedalaman pekak teperdaya?

Pun pendulumku tak lagi berseteru
pada nafas-nafas bersilau di batas
menina bobo jumawa ke dasar tawa
meneriak beribu gerus tak jemu bersendawa

Tibalah salamku, lekatlah nanti serabut
berjejalan di suar-suar yang lempang
berseloroh tentang bulan sepanjang debu
bermunajat sebait laknat di jalan simpang

(4 Juli 2009, sby)



imajinasi
: dari hh

Alam, berpikir tuhan
hendak ke mana dia
berhadapan muka penjuru sangka

Tafsir yang melekatinya
tergugu angin mengabarkan liuk
denyar sukma yang bersehati makna
telentang rimba merangkum palung-palung

Yang bergerak dalam kediaman
ruh-ruh bertaburan bersandar Tuhan
pada siang malamnya yang lengang
pada riuh kata bersahutan

Melaju rumah nyali kita
bersitegang sehadap ruang-ruang
memorakporandakan alam sejalan
bentang waktu ke puncak titian jalang

(3 Juli 2009, sby)



di mana?

Di batas waktu yang tak lagi mujur
sedang harap tak jua terukur
Walau cermin-cermin seluas bentangan mata
hambar terasa rengkuh jangkauan

Di sini bayang mengikuti
Bila ke sana, tangan angan menghampiri
jadi serba rikuh dibuatnya
Di kedalaman mana sukma berayun sajak?

Ah, memang asa tak sejalan paparan
Walau bersit menapak daratan
berbalik arah lagi, lena putusan
Atau, rasa tak lagi kuasa dibutakan?

Ya biarlah
lelap saja seperti elang
Sambil sejengkal-sejengkal redamkan jejak lalu
lanyah olahan jiwa akan turut bertabuh
perlahan, pastikan pautan ketuk

Ke mana lagi…semoga!

(April ‘08, sby)



kutu kita

Telungkup mata telingamu
lalu lalang menjamahi kata
pada lembar-lembar mengeram cercah
pada sebalik catatan penjuru gagah

Terbakar langit-langit gelap
oleh geramang pijakmu menjangkau tabiat
bergejolak pada sebujur mati suri yang mengintai
dan membentangkan layar seusia kata

. . .

Telentang sukma percamu
bertebaran memeluki angin
pada tiupan-tiupan menggeletarkan jantung
pada sebalik sambaran gumpalan mendung

Kau nafasi kaki langit pengap
dengan rimbun dadamu menebar isyarat
berlarian sehuyung alam yang menjuntai
lantas mengharu biru layar sehayat kata

. . .

Doa, luka, gemuruh cita
Laku, duka, gemeretak suka
Bersemayam bumi sepangkuan
Sejawat pena bertabuhan

Dan dengung kata berjingkrak
di peluh cakrawala yang ingin tegap!

(26 Juni 2009, srby)

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae