http://www.kompas.com/
di mata Rindu
:cerita buat eL
di mata Rindu
barangkali aku cuma mripatdadu
tapi di mata Rindu
tiada bisa Jerit menjeratku
padahal telah ia pertaruhkan
seluruh harapan
dan padahal telah ia retaskan
segala pautan
di mata Rindu
di pandang yang menempurungiku
sungguh justru
kutemu Kalbu
luar biasa biru
di mata Nestapa
di mata Nestapa
tiada kusua cinta
segala kosong menjelaga
semua hampa
meraya
kelabu tua
rimbun dan rimba
oleh derita
oleh rasa sengsara
oleh daya siasia
kerna di mata Nestapa
jiwa selalu menghunus pedangnya
terarah ke jantunghati bungabunga
di mata Gulita
tak ada jelita
membayang di mata Gulita
tak ada gerimis hari senja
meriwis di mata Gulita
tak ada warna bungabunga
merona di mata Gulita
tak ada
selain Tiada
sungguh tak ada
di mata Malu
di situ
apa yang kaulihat masih berpintu
selain syahwat memerah dadu
itulah sebab mengapa di mata Malu
tiap riwayat bercadar ragu dan bisu
selalu
di mata Kata
tiap hari
badan, tubuh dan diri
teruji Janji
sampai hijaulesi
di mata Kata
jiwa senantiasa ditempa
biar keluar kilaunya
biar berubah biru merahnya
meski bukan oleh tangantangan dewa
di mata Bunga
:dalam mimpiku
gus mus bersorban Ungu
timur tidur
mendaur umur
di tidur timur
tiada yang pejam atau mendengkur
:hening sunyi tak terkata
namun tiada kosong terpeta
kerna kangen dan cinta
mengembuni nafas tidurnya
tiap ketika timur tidur
ombak, angin dan bintangbintang berbaur
senyum, bisik dan pelukcium bertabur
beri nyala segala suar dan saur
:gema menggempita tak terkira
berjalinpilin saling menyatakan cinta
kerna yang paling dibutuhkan dunia
memang sedang hanya Cinta
ungu bersemu merahdadu
di mata Cinta
di mata Cinta
tak mukim cuma Cinta ternyata
lebih banyak cinta ketimbang Cinta
tanpa pandang mata gembira
di mata Cinta kau bisa pilih sesukasuka
mana jenis luka dan bahkan nestapa
yang semula kau sangka Cinta
ternyata tapi hanya sekadar cinta
“ikutlah aku,” bisik Kalbu
tapi engkau memilih terpedaya kilau itu
meninggalkan Ia yang berbisik kepadamu
menjadikannya bertahun menanggung Rindu
“selalu kutunggu pulangmu,” ratap Kalbu
tapi engkau menuju Pergi ke banyak pintu
meski padahal jalan tiada berbatubatu cuma satu
tapi kaupilih yang berbadaibadai itu
apakah kerna engkau muda dan jelita
apakah kerna engkau perkasa penuh nyala
apakah kerna engkau merasa diri putra angkasa
apakah kerna engkau putus asa
di mata Cinta ada yang pelahan berkata,
“aku tak mengenalmu, Kanda.”
di mata Tanya
ya
dan Ya
kau
dan Kau
meraya
berkilau
di mata Tanya
demi Masa
di mata Tidak
angin
baru saja singgah
sebentar
mengapung
termangu di depan papan nama
jejaknya tertinggal sedih
di tiap huruf
“siapa?” tanyamu. “engkaukah
yang mencongkel huruf we
di papan nama itu?”
cinta. kataku. mungkin Cinta
ia menggeleng
menghela nafas
sebelum menggumam suam
“pasti bukan Cinta
kerna sudah lama ia
tak lagi pernah menyambangi kita.”
o, betapa andai bisa
kembali kuusap airmata
tentang Debu
debu
di kalbu
luruh
terbasuh
senja
ditunggu Jiwa
malam
tak kelam
ingin yang congkak
sejenak terdepak
sebentar tunduk
merunduk
rembulan Jelita
mempesona
doa terkirim
takzim
biru
:sepenuh Rindu
tentang Kilau
o, siapa gemerlap mencahya dalam senyap
berkilau mengertab seluruh gelap
tak tergoda di gelombang coba
tak berpaling meski terpelanting
o, siapa selain Pencinta
…..
:engkau, Saudara
semoga di antara mereka
ada!
tentang Riang
ada yang bernyanyi
menari
dalam sunyi
:meminang hati
ada yang menanda usia
menakik nama
dalam cinta
:menghijaukan jiwa
malam terhampar
menggeletar
berbinar
:membirukan debar
doa, wirid dan dzikir
membulir bergulir
mengalir
:membeningkan pikir
lindap
tapi tak Senyap!
tentang Mata
mata mati, hati lahir kembali.
caci mati, negeri semi lagi.
ketika mata mati caci mati
ketika hati lahir kembali
ketika negeri semi lagi
:kita punya hari buat nyanyinari
meski dalam sunyi
walau di urat sepi
tapi telah jauh kita dari api
dari kata dan pandangmata berduri
yang bertahun bikin hidup nyeri
sekarang
di sini
selain terang
:mati
mati Sudah
di hati hari
cinta Mati
di cinta Mati kabut tak terperi
menyungkup negeri
ragu
mangu
:tiada yang tak kelabu
bahkan kalbu telah pula berdebu
dan kehidupan mulai selalu tersedu
kerna di hati, di hari
cinta Mati
2008
*) Menyair sejak lebih duapuluhtahun lalu. Sajak-sajaknya terpublikasikan melalui pelbagai media massa cetak yang terbit di Tanah Air dan terhimpun dalam 22 antologi puisi. Selain menyair, Timur juga rajin mengkomunikasikan sajak-sajaknya melalui pertunjukan seni baca puisi di berbagai kota di Indonesia. Kumpulan sajaknya, sihirCinta, terbit Februari 2008. Timur juga menulis cerita pendek, bermain drama, aktif dalam forum-forum bersusastra serta mengelola rumah budaya gubuGPenceng. Penyair ini tinggal di Semarang. Email: timursinarsuprabana@gmail.com.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar