Jumat, 18 September 2009

Sajak-Sajak Timur Sinar Suprabana*

http://www.kompas.com/

di mata Rindu
:cerita buat eL

di mata Rindu
barangkali aku cuma mripatdadu
tapi di mata Rindu
tiada bisa Jerit menjeratku

padahal telah ia pertaruhkan
seluruh harapan
dan padahal telah ia retaskan
segala pautan

di mata Rindu
di pandang yang menempurungiku
sungguh justru
kutemu Kalbu

luar biasa biru



di mata Nestapa

di mata Nestapa
tiada kusua cinta
segala kosong menjelaga
semua hampa
meraya
kelabu tua

rimbun dan rimba
oleh derita
oleh rasa sengsara
oleh daya siasia
kerna di mata Nestapa
jiwa selalu menghunus pedangnya

terarah ke jantunghati bungabunga



di mata Gulita

tak ada jelita
membayang di mata Gulita

tak ada gerimis hari senja
meriwis di mata Gulita

tak ada warna bungabunga
merona di mata Gulita

tak ada
selain Tiada

sungguh tak ada



di mata Malu

di situ
apa yang kaulihat masih berpintu

selain syahwat memerah dadu

itulah sebab mengapa di mata Malu
tiap riwayat bercadar ragu dan bisu

selalu



di mata Kata

tiap hari
badan, tubuh dan diri
teruji Janji
sampai hijaulesi

di mata Kata
jiwa senantiasa ditempa
biar keluar kilaunya
biar berubah biru merahnya

meski bukan oleh tangantangan dewa



di mata Bunga
:dalam mimpiku
gus mus bersorban Ungu

timur tidur
mendaur umur
di tidur timur
tiada yang pejam atau mendengkur

:hening sunyi tak terkata
namun tiada kosong terpeta
kerna kangen dan cinta
mengembuni nafas tidurnya

tiap ketika timur tidur
ombak, angin dan bintangbintang berbaur
senyum, bisik dan pelukcium bertabur
beri nyala segala suar dan saur

:gema menggempita tak terkira
berjalinpilin saling menyatakan cinta
kerna yang paling dibutuhkan dunia
memang sedang hanya Cinta

ungu bersemu merahdadu



di mata Cinta

di mata Cinta
tak mukim cuma Cinta ternyata
lebih banyak cinta ketimbang Cinta
tanpa pandang mata gembira

di mata Cinta kau bisa pilih sesukasuka
mana jenis luka dan bahkan nestapa
yang semula kau sangka Cinta
ternyata tapi hanya sekadar cinta

“ikutlah aku,” bisik Kalbu
tapi engkau memilih terpedaya kilau itu
meninggalkan Ia yang berbisik kepadamu
menjadikannya bertahun menanggung Rindu

“selalu kutunggu pulangmu,” ratap Kalbu
tapi engkau menuju Pergi ke banyak pintu
meski padahal jalan tiada berbatubatu cuma satu
tapi kaupilih yang berbadaibadai itu

apakah kerna engkau muda dan jelita
apakah kerna engkau perkasa penuh nyala
apakah kerna engkau merasa diri putra angkasa
apakah kerna engkau putus asa

di mata Cinta ada yang pelahan berkata,
“aku tak mengenalmu, Kanda.”



di mata Tanya

ya
dan Ya
kau
dan Kau
meraya
berkilau
di mata Tanya

demi Masa



di mata Tidak

angin
baru saja singgah
sebentar
mengapung
termangu di depan papan nama
jejaknya tertinggal sedih
di tiap huruf

“siapa?” tanyamu. “engkaukah
yang mencongkel huruf we
di papan nama itu?”

cinta. kataku. mungkin Cinta

ia menggeleng
menghela nafas
sebelum menggumam suam
“pasti bukan Cinta
kerna sudah lama ia
tak lagi pernah menyambangi kita.”

o, betapa andai bisa
kembali kuusap airmata



tentang Debu

debu
di kalbu
luruh
terbasuh
senja
ditunggu Jiwa
malam
tak kelam

ingin yang congkak
sejenak terdepak
sebentar tunduk
merunduk
rembulan Jelita
mempesona
doa terkirim
takzim
biru
:sepenuh Rindu



tentang Kilau

o, siapa gemerlap mencahya dalam senyap
berkilau mengertab seluruh gelap
tak tergoda di gelombang coba
tak berpaling meski terpelanting

o, siapa selain Pencinta
…..
:engkau, Saudara
semoga di antara mereka

ada!



tentang Riang

ada yang bernyanyi
menari
dalam sunyi
:meminang hati

ada yang menanda usia
menakik nama
dalam cinta
:menghijaukan jiwa

malam terhampar
menggeletar
berbinar
:membirukan debar

doa, wirid dan dzikir
membulir bergulir
mengalir
:membeningkan pikir

lindap
tapi tak Senyap!



tentang Mata

mata mati, hati lahir kembali.
caci mati, negeri semi lagi.

ketika mata mati caci mati
ketika hati lahir kembali
ketika negeri semi lagi
:kita punya hari buat nyanyinari

meski dalam sunyi
walau di urat sepi
tapi telah jauh kita dari api
dari kata dan pandangmata berduri
yang bertahun bikin hidup nyeri

sekarang
di sini
selain terang
:mati



mati Sudah

di hati hari
cinta Mati

di cinta Mati kabut tak terperi
menyungkup negeri

ragu
mangu
:tiada yang tak kelabu

bahkan kalbu telah pula berdebu
dan kehidupan mulai selalu tersedu

kerna di hati, di hari
cinta Mati
2008

*) Menyair sejak lebih duapuluhtahun lalu. Sajak-sajaknya terpublikasikan melalui pelbagai media massa cetak yang terbit di Tanah Air dan terhimpun dalam 22 antologi puisi. Selain menyair, Timur juga rajin mengkomunikasikan sajak-sajaknya melalui pertunjukan seni baca puisi di berbagai kota di Indonesia. Kumpulan sajaknya, sihirCinta, terbit Februari 2008. Timur juga menulis cerita pendek, bermain drama, aktif dalam forum-forum bersusastra serta mengelola rumah budaya gubuGPenceng. Penyair ini tinggal di Semarang. Email: timursinarsuprabana@gmail.com.

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae