lampungpost.com
Kota Kelahiran
lupakanlah namaku, maka aku
dengan sedih akan mengingat namamu
yang berserbuk
di lengang jalan-jalanmu, perlahan
kuhapus jejakku, lantaran
berdesakan kota-kota rantau di dadaku,
pun yang tak tersebut namanya
dalam mimpimu
di langitmu, kulihat bulan tak ada
selain legam yang mempersiangi kita
: dingin itu, dingin itu!
serupa legion asing, setiap akhir musim
yang basah, aku menjengukmu
dengan impian yang latah
sembari membayangkan,
barangkali sebuah kota imaji
dalam kisah-kisah liar
yang tumbuh di sembarang tempat
dan waktu
tapi aku telah kehilangan
malaikat karib di masa kecilku
yang bergantungan di tiang tiang dermaga tua,
dan karena itu tahu, kita semakin kaku bersapa
lupakanlah namaku, maka aku
dengan sedih akan mengenang namamu
yang berdebu
sebelum kapal kembali bertolak,
sebelum waktu berteriak,
dan teluk bergolak…
: atau kita mulai terang berseteru!
Belinyu-Yogyakarta, Agustus 2007
Kygrma
: bagi p.d., pelacur para dewa
ajari aku batas surga dan dosa, kau berkata
antara langit yang genting
dan waktu meruncing
tapi seperti peziarah abu-abu,
aku melintasi abad-abad yang nyeri
menyamar di tengah pesta dewa,
dan melihat tubuhmu
sebagaimana altar batu yang purba;
tempat para dewa memuja cintanya!
hingga angkasa pun lebur di bumi
karena wewangi dupa, sesajen dan bunga bunga
karena doa doa luruh serupa dedaunan basah
sedang pada gaib ceruk matamu,
puisi puisi meronta
seperti mabuk para dewa
menyihir kota-kota jadi lautan asmara
menyulap jalan-jalan jadi cahaya
seperti asinnya mantra swargaloka
pada sebuah hari yang keramat di dada
oh, di matamu, bunga-bunga bertaburan
mirip sebuah musim yang entah
dan kesangsian menyeringai
bagai kata-kata menjamu luka,
jalang menantang segala yang celaka!
ajari aku batas antara surga dan dosa, kau meminta
antara langit yang tua
dan waktu yang tergesa
tapi sebagai peziarah abu abu,
aku melintasi abad-abad yang ragu
menyelinap ke tengah pesta dewa
dan melihat tubuhmu
serupa altar batu yang retak;
di mana para dewa menangisi cintanya!
sementara puisi puisi masih meronta,
masih meronta
sampai akhirnya bergolak
bersama birahi dewa-dewa
: di kesunyian pure!
Yogyakarta, 2007
Litani Kecemasan
Tuhan muncul dan lenyap
seperti merayap dalam gelap
dan tiba tiba kau merasa
malam menjadi lebih pekat
di balkon ini, kota karam dalam pengap
dan kau pun mengeluh,
kenapa udara seperti bau mesiu?
ah, mestinya kulupakan kesedihan ini,
juga doa-doa yang tak juga sunyi
seperti Tuhan
dan rasa dingin
baiknya kita bercerita tentang vampire
atau makhluk apa pun yang lebih ganjil,
yang mengancam imajimu
atau bayangkan kita di sebuah rawa
yang terkepung para zombie
di mana mungkin kecemasan akan berharakiri…
tapi malam semakin pekat,
paru-parumu semakin pengap
dan Tuhan terus saja muncul dan lenyap
seperti ular, seperti ular, ia terus merayap
di balkon ini, kita bagaikan orang dungu
yang menunggu waktu pecah di batu
sedangkan dingin tak juga berlalu
atau membeku
karena itu, berangkatlah!
kata perempuan itu
sebelum cuaca rusuh mengulitimu!
Belinyu, Agustus 2007
Tragedi
sebuah rahasia malam yang asing:
akhir Juli, bangku kayu, jalan yang basah
menjadi hantu bagi percintaan kita!
kadang-kadang,
Tuhan memang menghilang
dan ketakutan tumbuh
sebagaimana cendawan
begitulah kau menangisi musim yang jauh
ah, betapa aku merindukan
bau tubuhmu,
juga senyum yang pias itu:
berulang ulang menusuk dada,
hingga waktu berceruk luka
tapi bukan waktu semena,
bukan batu semata
seperti selongsong peluru pemburu
bersarang dalam ingatan kita
di sebuah simpang kenangan,
di tikung jalan, sia-sia
aku meluputkan sangsi
yang bertumbuh pada cinta yang purba,
pada raut wajahmu yang melankolia
hingga seseorang melengkingkan terompet
seperti sebuah tanda perang
bagi masa silam
lalu namamu, namaku, beralih
bagai bintang di dini hari
tapi itu bulan Juli, Tuhan sedang pergi
dan kita sama takutnya menyangkal diri
Yogyakarta, 2007
Sebuah Ruangan
: in memoriam,
thong sit jung (1917-1997)
sebuah ruangan
merawat kenanganmu
dalam haru
seperti bandul jam di pojoknya
yang urung berdentang itu
seekor cecak
merayap di dinding kayu kelabu,
menghilang ke balik lusuh kalender
yang senantiasa bisu
angka-angka abadi
atau mati
kita mungkin tak sempat tahu
aku hanya menebak
kalau di luar, hari telah malam
dari ampas kopimu:
masa kanakku yang sarat ragu!
seperti apakah waktu?
bakal menyimpan sisa
percakapan kita
atau menjelma hantu
yang bangkit dari abu
barangkali, di ruangan itu pun
tak ada lagi yang kita kenali
selain masa lalu
dan melulu ditakdirkan
berwajah sendu
rumah berdinding rapuh,
kenangan batu,
masa kecil yang ragu
adakah yang lebih bengal
daripada rindu?
ah, betapa pilu, betapa pilu…
segalanya yang mengabu
juga dari keluh!
Yogyakarta, 2007
*) Lahir di Belinyu, Pulau Bangka, 7 Juni 1977. Belajar Disain Komunikasi Visual di Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia dan Teologi-Filsafat di Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta sembari bergiat di Komunitas Rumahlebah dan Komunitas Ladang.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar