Rabu, 27 Mei 2009

Sajak-Sajak Mujtahidin Billah

http://embun-tajali.blogspot.com/
MUWAJJAHA (Melihat Wajah Allah)

waktu aku baru duduk dalam pengajian,
diajarkan sang guru
bahawa Allah tak bisa dilihat dengan mata kepala,
dan sesungguhnya itu memang tak mungkin terjadi.
maka aku pun terbaca di dalam Qur’an,

Musa juga ingin melihat Allah
betapa pun Musa seorang Rasul
yang bisa berkata-kata langsung dengan Allah,
itu pun tak mungkin terjadi andai Musa ingin melihat Allah
dengan mata kepalanya sendiri,

Allah berfirman tataplah gunung Thursina itu,
jika gunung itu bisa menampung CahayaKu
maka kau dapat melihat WajahKu
namun gunung itu pun hancur lebur
tak bisa menahan CahayaNya.

namun ajaibnya sabda Nabi s.a.w.,
kalian bisa lihat Allah dalam syurga
justeru para sahabat tertanya-tanya,
bagaimana ya Rasulullah
kami bisa melihat Allah dalam syurga?
lantas kata Nabi, seperti kalian melihat bulan purnama
apakah menyakitkan pandangan matamu?
dijawab para sahabat, tidak wahai Rasulullah!

dan aku pun jadi bertanya,
heran, kita bisa lihat Allah dalam syurga?
mengapa di syurga?
benarkah Allah bisa dilihat di dalam syurga?
tapi bukankah Allah tidak bertempat
dan tidak memerlukan tempat
sepertimana yang diajarkan sang guru tauhid?
oh, barangkali syurga itu tempatnya paling terindah
bukankah Allah itu Maha Indah
dan Dia sukakan keindahan?

dikatakan Allah tidak bertempat
adalah dari aspek kefahaman ilmu sahaja
walau di dalam Qur’an
Dia sendiri menyatakan berada paling hampir
dari urat leher manusia,
syurga juga adalah sesuatu yang bertempat
tiada siapa dapat menafikan
Allah bisa dilihat di syurga
yang lebih luas dari seluruh alam maya ini

tapi syurga yang mana ya?
syurga ada 7 tingkatan
aku terus memburu jawaban dari kitab ke kitab
dari guru ke guru
akhirnya kutemui jawaban begini,
bahwa syurga yang dimaksudkan itu ialah Syurga Firdaus,
syurga yang tiada bidadari, pohon, sungai dan segala rupa benda
namun yang maksudnya melihat Allah,
bukan melihat ZatNya yang hakiki
tapi nur WajahNya
ZatNya berada di peringkat Ahadiat bernama Aku
di sisNya tiada suatu apa pun
tiada siapa yang dapat mengetahui tentang hakikatNya,

Aku adalah Kanzun Makhfiyyan (Perbendaharaan Yang Tersembunyi)
apabila Aku mahu dikenali, maka Aku menzahirkan WajahKu
yang namanya juga Nur Muhammad
dari DiriKu yang bersifat Ketuhanan
nah, WajahNya yang dikenali juga
sebagai Nur Muhammad
itulah yang akan kita saksikan di Syurga Firdaus,
bukan ZatNya!

Nur Muhammad adalah bayangan dari ZatNya,
sesungguhnya mata manusia
tidak bisa melihat matahari secara langsung,
melainkan melihat matahari di dalam bayangan air



TAMAN JIWA

sayap-sayap jiwa yang kukepak belumlah sampai kepada tujuan karena masih banyak perjalanan yang tersisa yang sia-sia dan harus aku rampungkan

meski engkau tahu bahwa tiada dapat perjalananku sampai akhir pencapaian bila tiada bimbingan tanganmu memapah kebutaan mataku ketulian telingaku dan ceracau bicaraku yang terus menerus menyebut namamu begitu pula keajaiban-keajaiban yang kau hamparkan dari segala perbendaharaan membuncahkan

nyanyian cinta hanya kepadamu dalam dadaku degub jantung memburu waktu yang terus berputar dan entah berakhir dimanakah hari yang kosong ini hari yang ganjil dalam kehidupanku ini

hari yang mengurangi usiaku ke puncak takdir demi mencarimu mencari segala kekuasaanmu mencari segala kuasa yang tak kupunyai selama ini dan engkau datang meminta kefanaan dari diriku atas namamu

kulepaskan tubuh kulepaskan jiwa yang kehilangan rasa dan perasaan kemudian aku disini meminta padamu dengan doa semoga engkau dapat menerima makrifat kebenaranmu makrifat kesejatian akan keesaanmu

bukan kemauanku sendiri yang ingin menanamkan bunga-bunga cinta di taman jiwa karena aku bukanlah apa-apa di hadapan engkau begitu pula di hadapan manusia seluruhnya



BERSANDAR PADA KEGEMILANGAN CAHAYA WAJAH-MU

Mengapa alunan musik-Mu berhenti ketika jalan setapak ini kulalui? Apakah terlalu banyak ringkih jiwaku dan keluh kesah mewarnai hari yang galau?

Sekiranya alunan itu dapat mengupas wajah hitamku, dan menampakkan kegelisahan di hadapan-Mu; akan kubiarkan pedang-Mu menusuk kalbuku biar mengucur darah dari segala duraku.

Namun Engkau tak mau kehilangan hati putihku, yang telah lama merindu damba keesaan-Mu Engkau hanya diam menatap keheningan wajahku; dan Engkaupun tetap setia menemaniku.

Begitulah kuceritakan pada buih dan ombak yang menghempas karang; ketakjuban yang tak kunjung pergi melintas pikiran dalam otakku.

Bersandarkan pada kegemilangan cahaya wajah-Mu; langit menangis pilu, namun dahaga bumi lenyap tersita waktu. Aku hanya mampu menyeka peluh yang menetes dari kening dan alisku. Ketika aku kehilangan kerja di muka bumi-Mu.

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae