http://www.lampungpost.com/
Litani Kata
Aku percaya pada satu kata
Frase dan klausa berkuasa
Mencipta langit puisi
Dan akan satu anak kalimat
Judulnya tunggal milik semua
Dikandung dari roh paragraf
Dilahirkan penyair perawan
Yang menderita sengsara
Dalam pemerintahan pembaca tak bernama
Kata wafat dan dimakamkan
Turun ke tempat penantian
Pada hari ketiga bangkit di tubuh pembacanya
Naik ke taman makna
Duduk di sebelah frase dan klausa
Dari situ kata akan datang
Mengadili kalimat yang hidup dan yang mati
Aku percaya akan roh puisi
Kata-katanya tak pelik namun puitis
Persekutuan para penyair puitis
Pengampunan bagi penyempitan makna
Kebangkitan bagi kata yang hilang
Kehidupan kata dalam puisi
Semoga senantiasa menjagamu dari racun waktu
Amin.
Telukbetung, Mei 2011
Makan Malam
Sepiring kita berdua
dua setengah centong nasi sepi
sepotong daging malam
beberapa lauk sisa keramaian
tangan adalah sendok
kaki adalah garpu
sungguh indah makan berdua denganmu
kalau haus tinggal minum air matamu
kau haus juga minum air mataku
kenyang langsung kita tidur
bernyanyi bersama dalam dengkur
kalau kau pusing tinggal masuk mimpiku
kalau aku pusing juga tinggal masuk mimpimu
“Mudah, kan,” kataku
“Kenapa juga makan malam mesti dibikin susah,” katamu
jadi silakan mari makan malam bersama kami
dijamin kenyang seumur jagung
Telukbetung, April—Mei 2011-05-31
Petik Bunga di Taman Rumahmu
jalan-jalan di ranum pipi
buka baju segala lagak mandi hujan
tergelincir di licin leher
tak kuasa terlalu saru mendaki bukit, aku malu
lebih mulia berpintas motong jalan di tengahnya
sasar jalan ke bawah makin malu
petik bunga malam-malam
malah digampar kedua orang tuamu
terancam dibunuh rakyat sekampung
“Ini Timur, Bung,” kata mereka
Telukbetung-Yogyakarta, Mei 2011
Sekolah Malam
“Aku ingin kembali sekolah, Yah,” kata sang anak memelas.
“Kepada siapa? sudah tak mampu membiayaimu, macam-macam toh, tak ada lagi tempat buat orang susah macam kita.”
–”Kepada bulan dan bintang aku belajar, Yah.”
Memang lebih mudah baginya sekolah saat malam, tatkala orang-orang pada merem dan diam; tak ada jeweran apalagi dikte.
Ia melangkah bersama ransel biru berisi dua lembar kertas satu pensil.
Mencatat tujuh bintang dan satu bulan, jauh lebih indah dari kimia fisika, apalagi moral, katanya membatin.
Telukbetung, Juni 2011-06-15
Soliter Gerimis
Di teras rumah, kita pernah bak sepasang gerimis; tak pernah ragu menikam tubuh
Memang terlalu mulia bila bumi tubuhmu adalah pepohonan rindang terlalu bersih
Kau tatap mataku
Aku kembali balas ke matamu. Begitu seterusnya
masihkah perjumpaan ini seperti gerimis paling dingin membatu. Tanpa pernah menyelusup tanah ceruk tubuhmu. Lekuk lengan lekuk pinggul juga paling ngarai tubuhmu.
Sayang kita terlalu bak sepasang gerimis; selalu bersama untuk menyelusup celah-celah kenangan kering. Tanpa pernah menggenang untuk kembali mengenang dari teras rumah masing-masing ingatan yang terlalu gampang melekang.
Kau pilih kemarau
Aku memilih hujan. Begitu seterusnya
Kita memang tak pernah sama. Kecuali dalam dusta
Beranikah kau jujur bak penyair? Setia bermalam menetak kata menjadi sekeping dua keping makna?
Sayang, kau lebih memilih arti ketimbang makna
Sayang, kau lebih mengenal pengartian ketimbang pemaknaan
Terlanjur gawat; kita sama lebih memilih berarti daripada memaknakan arti
Dasar kita gerimis, katamu. Dekat di mata tanpa sesap di hati.
Begitulah kemarin, kita bak sepasang gerimis, kau masih ingat?
Telukbetung, Oktober 2011
F. Moses, kelahiran Jakarta, 8 Februari. Menulis pusi dan cerpen di berbagai media. Tinggal dan bekerja di Telukbetung, Lampung. /04 December 2011
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar