http://www.sinarharapan.co.id/
Bulan Kawin
Bayangkan aku menuju kotamu, masuki rumahmu, melamarmu berijab-qabul
depan penghulu,baca sahadat, disaksikan orangtua, serahkan mas kawin
sejumlah uang, lalu pegang tanganmu pasang cincin emas di jari dan
kucium lembut hmhmhm...kubimbing ke pelaminan, melihat para tamu beri
amplop, jabat tangan mereka, akhirnya kita kawin, kuajak kau ke kamar
penuh bunga dan kado.
Bayangkan aku hadir ke pesta nikahmu, melihat engkau bersanding di
kursi pengantin bersama dia, kau bersedia tapi dia tersenyum, dia
pegang tanganmu-kau genggam kembali tangannya, suapin engkau dan kau
suapin dia, kau+dia hampiri aku bersalaman, aku pulang ucapkan
“selamat” sedang kau+dia masuk kamar, tutup pintu, tak ada suara lagi.
Bayangkan aku menulis puisi di sepi malam dalam kamar sempit, rokok
tinggal sebatang, tak cukup uang buat beli, tinggal selembar buat
sarapan, lalu kurangkai kata cinta buatmu yang jauh, tiba-tiba dewi
bulan hampiri, ajak aku bercumbu dalam istana miliknya, habiskan malam
dengannya, hingga ada ketukan di pintu, pemilik kontrakan berteriak,
minta uang sewa atau aku pergi, dan aku diusir, kembali cari tumpangan
kamar, berharap ada cinta tersisa dan dibuang di jalanan.
Bayangkan dalam kamar tidur kukirim e-mail ke laptopmu, “Kamu kesepian
malam ini my honey? Weekend ke mana besok”, kau membalas “terserah mas.
aku menunggumu dalam sepi”, kau+aku menuju vila pungak bukit, kusewa
satu malam dua hari, kita bersenang-senang, hangatkan dingin malam,
nikmati kesejukan, hidup, seperti dalam surga, tak ada masalah,
panggilan pak bos terbenam kabut, dalan satu selimut menunggu mentari,
hingga kilat cahaya terobos jendela, berkemas pulang, pelukan dalam
sedan, kau+aku berpisah, tapi ada janji bercinta kembali.
Bekasi, 16112008
Bulan Kawin 2
Bulan purba itu masih malu-malu tersenyum
dia bersembunyi dalam garis cakrawala
oh sang pelayar gagah berani menjangkau
angkat sauh layarkan hasrat untukmu bulan
Di ujung sang putri pandang laut
ditemani seribu janji dan oleh-oleh
namun bulan belum hadirkan bayang
serombongan perahu jauh datang
buat meminang
Malam itu pelayar lagukan cinta
tentang bulan yang menunggu hadirnya
menari-nari+menyanyi-nyanyi pada badai
melajukan angan hingga berbusa
dan lihat pintu surga telah terbuka buatnya
ia akan berrumah di sana bersama perahunya
Pagi ini bulan bersemayam dalam peluk samudra
tak ada yang ditunggu selain ombak
membawa pecahan-pecahan layar dan kayu
sang putri tersenyum lalu kuburkan
dalam kamar kosongnya
Dia akan berdandan lagi
menunggu bulan lepas dari pelukan
Bekasi, 18112008
Warung Kopi Depan Pabrik Suzuki
Sehitam aspal jalan, sehitam kopi panas
mengingat mimpi yang tak pernah terjadi
kami harus berhitung berapa kata akan pergi
keringat tlah terkuras, dan kami harus minggir
dengar kembali merdu denting gelas beradu ramai ocehan
Merasakan nikmat kopi, merasakan asap pembuangan
kami adalah orangorang terbuang yang melayangkan angan
pada tanggal muda, terlihat wajah panas anak+istri menyambut
bibir bertanya “bawa apa?”.
Tapi kopi ini sudah dingin.
Mungkin sudah cukup tenggelam pekat kopi
ternyata Bos belum datang. semakin kental pekat
selubungi harapan.
Oh...kami harus pesan kopi lagi.
Kami akan mengutang lagi. kami mengoceh lagi tentang harapan.
Kami berdoa “Semoga Bos menemui kami lalu bayarkan kopi ini”
Bekasi, 03112008
Gadis Mannequin
gadis, kau berdiam dalam kotak-sinetron
wajahmu cantik seperti mannequin depan toko
tertawamu laksana si kuntilanak gentayangan
dan tangismu seperti kesedihan pengemis depan toko
mataku terajam elokmu, tubuhmu lenggak-lenggok
bagai ikan dalam jala, aku lelah memandang
tapi wangi aroma buat aku menari-nari atas panggung
lalu kalungkan selendang di lehermu
menarilah bersamaku gadis malam ini
oh gadis, kau terseret malam lalu tenggelam pada cahaya
yang kau tak tahu asalnya. kau pun mati seperti kunang
kau tinggalkan bapakibu yang menunggu di luar panggung
lalu kau lahirkan bocahbocah yang takakan lagi lihat pagi
Bekasi 20-12-2008
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar