http://kompas-cetak/
Pada Sebuah Resepsi: Pengantin Purba
1
Ia datang dari sebuah dunia yang jauh
dari ubun-ubunku: "Ketika ayah dan ibumu berpengantin
di mana kau ada?"
Ruang pecah. Waktu berhambur
dan melengkung jadi sungai
Detik-detik mengucur deras
Berlari dari muara
Di tepinya aku menyusur
menyisir jejak yang tenggelam:
pada batu-batu
pada moyang rumputan
pada jam yang berlumut
detik-detik yang karatan.
2
Masa silam bagai kawanan serangga
merayap bangkit dari punggung jam:
Bukit-bukit cair
menciut lagi jadi puting
jalanan kelupas
berseruak belukar:
kadal, cengkerik, ular, dan belalang
mengerut lagi jadi telur
Pohonan surut
pulang lagi pada bijinya
Kotoran sapi melayang
ditelan lagi lubang anusnya
Kerut-kerut wajah luntur
Dunia kembali jadi muda.
3
Kampung-kampung tajam oleh bau dengkul dan garam
Dan kernyit pikulan para pedagang
dan celoteh ringan para petani
berhambur dari celah-celah waktu
dari detik-detik yang tersimpan
pada tabung ingatan. Atau semacam ingatan.
4
Sore terbit. Orang-orang baru pulang dari ladang
usai menanam harapan
pada biji-biji jagung dan kedelai
pada buncis, ketela, dan bungkah-bungkah garam:
Hari esok adalah butir-butir keringat
yang menetes dari kerja.
5
Langit gelap. Di bawah matahari yang bergeluyur jauh
ke rongga malam. Kudengar gamelan semayup bertabuh
Seperti kemerisik sisik ular di pohon ara.
Kidung tentang percintaan melilit telinga
dalam nada minor yang terjungkal
Angin berlari
menculik uap nasi
dan gurih asap lodeh
dari sebuah pesta yang basi.
6
Pelaminan terang:
Pengantin pria berblangkon
bersungkil keris Adipoday
Pengantin perempuan berkonde
berhias rantai kembang Putri Kuning
Ruang gaduh oleh celoteh pinisepuh
Senyum-senyum mekar seperti kembang
Juga tawa dan basa-basi murahan
Keanggunan-keanggunan yang dangkal.
Kusalami sepasang pengantin:
"Selamat hidup baru, Ayah.
Selamat hidup baru, Ibu.
Saya datang." Aku terisak
"Terima kasih. Anda siapa?"
"Tentu saja saya anakmu."
Ruang kembali pecah
Detik-detik terburai
Malam berlari
Di langit kudengar rohku mengerang
Surga meledak
Hanya Tuhan-sekiranya kudengar-
Diam-diam pun terisak
Sampai sekarang.
Jakarta, 2000
Pada Tidur di Sebuah Sore
"Izinkan aku berteduh di dalam mimpimu, Nak," kataku,
beberapa menit setelah ia lelap. Aku melangkah. Di luar,
udara rusuh. Pohon-pohon beringas. Kota-kota berasap. Kata-kata
tak henti berbiak: jadi angin, jadi api, jadi petir.
Sejarah berhambur-bagai rombongan kelelawar tersembur
dari ruang kastil tua. Di tanah para tukang sihir
Negeri horor. Negeri tukang banyol.
Di selatan, lebih jauh dari selatan. Di ujung mata angin
Anakku membangun rumah di atas kelopak kembang
Di pucuknya lagi, di celah rimbun daunan
matahari berpendar: menebar cahayanya yang hijau
"Sehijau mimpimu, Nak."
Anakku berlari riang
Bersama kelinci, bebek, dan kucing
Berpegangan tangan. Berpelukan-
Tawa berderai
Waktu tersucikan.
Di pinggir cakrawala. Di tapal batas antara bumi dan
kelopak mata. Kudengar tiba-tiba bom meledak-
Aku terlonjak dan melompat ke luar dari mimpinya:
Kota-kota koyak. Bumi retak
Sejarah berhambur
kental dan gelap.
Di kamar, di ruang dan waktu yang bergerak mengusung
gerimis sore. Anakku menggeliat. Kutatap wajahnya:
Wow! Pada keningnya sebilas cahaya matahari
masih berjejak. Suatu tanda:
Ada sesuatu yang masih berharga
ke arah gelap. Bahwa bumi masih
layak dipijak.
Jakarta, 2002
Bersyukurlah Kau Tidak Lahir dari Hujan
- Untuk Orang Yang Tak Ada
Bersyukurlah kau tidak lahir dari hujan, sebab
langit tetap lebih teduh dibanding semua rumah yang terpacak
di bumi
Bukan, bukan soal di sini tak ada surga
tetapi di sini terlalu banyak neraka
bahkan di kamar tidurmu
Bumi ini, yang mewarisi pengetahuan pertama dari
darah Habil, bukan saja kampung yang kumuh,
tapi juga pedih
Bersyukurlah kau tidak lahir dari hujan
Jangan! sebab kulitmu terlalu halus untuk setiap debu dan kotoran
untuk semua mimpi dan harum bangkai
Bersyukurlah, dan jangan sekali-sekali bermimpi
untuk datang
Kubayangkan: di langit tubuhmu bening
bagai sepasang sayap kupu-kupu belum dilukis
oleh benda-benda, oleh pelbagai cuaca, oleh airmata
Bersyukurlah kau jadi orang yang tak ada
Bertahanlah terus untuk tak ada
Tak pernah ada!
Jakarta, 2003
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar