http://www.infoanda.com/
Malam Tahun Baru di Gaza
1/
Tengok, di langit malam negeri-negeri Barat,
Orang ramai menyala kembang api
Dentuman pesta semalam suntuk tepi perapian
Diplasa kota, taman dan jalan bermandi cahaya
Pekik-pekak terompet bersahutan,
Tugu, patung-patung tua kusam tegak bisu
Serakan jurai kertas, sampah bertumpukan
2/
Di Gaza, langit murup-terang
Pesawat tempur menyala kembang api
Mulut-mulut tank baja menabur percon
Gugur mesiu diseling desing peluru,
Dan terompet ambulans meraung-raung,
Serpih tulang-daging berkecai, seusai
Tumpah darah, isak-tangis, sedu-sedan sansai
“Malam ini, kami pesta pora”, racau serdadu Zionis
Siang-malam membantai si tua bangka Palestina
3/
Aku menyeberangi sempadan Rafah,
Wahai Anisah Filistiniyah, tunggu daku dipintu
Kafiyeh hadiah ulang tahun darimu terselempang dileherku
Cakap pada Haniyeh;”Jangan pernah terbetik takluk!”.
Abaikan Tuan-tuan besar sibuk debat dimeja diplomasi
Beribu-ribu kali berunding, berjuta kali digunting;
Oslo, Wye River, Madrid dan Camp David mabuk pesta anggur
Kupetik setangkai ‘Awraaq Zaytun” Mahmoud Darwish,
Sayup-sayup suara parau Syekh Jasin melaung:
Intifadhah...... intifadhah........intifadhah
Heliopolis, Cairo, 1 Januari 2009
Negerimu adalah Jantung Cintaku
-kucatat rendevouz ke Jerussalem-
Berpisah berpuluh pekan,
bertentang-pandang dirembang petang.
Percakapan kita biarkan saja mengalir,
Hujan sehari membilas kemarau setahun!
Kita seperti kanak-kanak merayakan riang;
Berebutan meniup balon rupa-rupa warna,
pegang rapat-rapat, sebelum pecah meledak ke udara,
atau terlepas pegangan dilambung angin keras.
Terkenang musim panen zaitun,
melurut buah dari tangkai daun.
Malam terang bulan memandi cahaya kota tua.
"Ada tradisi puak kami, membentang majelis syair dan kasidah gambus".
Kuingat, suara-suara bergetar setiap mengucap sepatah kata tuah; Merdeka!
Ditimpal balik pekik takbir; Allahu Akbar!
Mengatasi beribu-ribu ketakutan purba.
Para lelaki kafiyeh gagah-berani maju berketapel batu,
Al-Quds terus menyeru-nyeru,
Ibu melepas anak-anaknya pergi ke sekolah, seperti mengantar ke gelanggang perang.
Di sekolah kami melatih menyelamat korban pertempuran.
Bertahun-tahun lampau, sebelum kami terusir dari tanah tumpah-darah.
"Maaf, aku melarutmu dalam sedu-sedan", belasmu lembut.
"Tertakik luka dihatimu, tergores darah dikulitku", timbalku.
Bukankah sudah kukata, negerimu adalah jantung cintaku.
Di sini dan kini; Kita sama-sama terasing sunyi!
Heliopolis, Cairo, 8 Maret 2007
Kartu Pos dari Ramallah
;- Anisah Filistiniah
Sepulang kuliah tadi, sejambang sajak kupetik ditaman sastra,
Ayo pilih sesuka hatimu bertangkai-tangkai.
Petang pun ranum dilesung pipimu.
Sebentar lagi malam segera datang berkandil bintang? tegasmu
Jelaga minyak zaitun meminyaki kening negerimu,
angin utara meluruh daun khukh
"Kau masih suka memetik bunga sajak?", tanyamu.
Bak dongeng penghantar tidur siang kanakku dulu,
seorang gadis kecil bertanya pada seorang penyair tua;
"kenapa kau asuh sajak molek dalam buayan?", jawabku bertamsil.
Bukankah semua kata-berjawab, gayung-bersambut?
Murung bertahta manja diraut elokmu.
Aku ini perindu sepasang bulbul bersiul riang dimusim semi,
agar kau tak semakin terasing jauh dari negerimu.
Airmatamu mengembun dikaki langit Ramallah.
Musim tuai mengungsi dari ladang gandum,
sebelum pintu penyeberangan ditutup.
Apalah makna sempadan; "Jika berubah pesta peluru dan rusuh mesiu!".
Malam musim gugur tahun lalu,
kutemukan sepucuk kartu pos merah delima terselip didepan pintu;
"Gubah aku dalam kasidah cintamu!".
Heliopolis, Cairo, 21 Februari 2007
Al-Hilal
Tiga anak penggembala berjalan pulang,
sepanjang gurun mendaki-menurun.
Bermandi peluh, kaki sengal ngilu.
Kantong air menyisa seteguk dua teguk
Lalu, menarah kayu bakar dipuncak bukit!
Ingat pesat Ummi tadi pagi;
"Jangan kemalaman balik ke Balad", ujar abang sulung.
Iya, siapa tahu malam ini jatuh awal ramadhan, kata abang kedua.
Tengok, bulan sabit muncul dilangit maghrib!, teriak si bungsu.
Ketiga abang-adik mengusal-ngusal mata,
mengarah pandang ke hilal mulai menampak,
mengurai tanda falak; kelahiran bulan baru.
Selengkung garis sabit terbit diufuk maghrib!
"Apakah besok kita memulai puasa?", tanya si bungsu
Sebaiknya, kita lekas pulang saja, saran si sulung.
Kasih berita sama tuan Syeikh dimasjid nanti.
Ketiga bersaudara berjalan gegas,
debu gurun berterbangan,
sekawanan kambing mengembik berkejaran.
Sekebat kayu bakar terpanggul dipundak
Dari sutuh rumah kotak,
Ummi menyambut penuh cemas;
"Kenapa kalian tampak terburu-buru?".
Dipuncak bukit tadi, kami menyaksi terbitnya bulan baru!
Heliopolis, Cairo, 15 September 2007
Malam Bermadah Cahaya
Lelaki asing tertegun diperantauan;
"Berbilang tahun berlayar ke seberang lautan",
Puasa kali ini pun jauh dari tepian,
Rindu emak, bapak dan adik-adik rapat-rapat nian.
Bertaut kenang dipelupuk mata;
Menjelang waktu buka puasa,
Duduk melingkar ditikar pandan
Bersahaja menghadap hidangan perbukaan
Hampir maghrib tiba, nun sunyi melapah
Gelap-gulita kampung terdedah, taruhlah
mengaju tanya:"Kenapa dimalam pekat kami tak bersusah-payah?",
Diserambi ramadhan, terang kandil hati bersimbah cahaya Allah
Heliopolis, Cairo, 18 September 2007
Jatuh Rindu
1/
Berdelau zuhrah dilangit subuh,
Kecamuk ombak rindu rusuh,
Sejengkal musim gugur sehelai luruh.
Kenapa kelindan kapalku tertuju cemerlang bintang jauh?
2/
Musafir lalu membelah sahara,
Melipir jarak lembah waaha;
Jelang malam tiba, petang pun menyurut mata.
Unggun api kemah-kemah badui,
Harum kopi meresuk, duhai adui;
“Singgahlah, hirup secangkir melepas capai", tawar Sheikh Kabilah.
3/
Bulan jatuh,
Langit runtuh,
Aku lusuh,
Hilang musuh,
;"Angkat sauh, kecipak kayuh, majnun jauh!".
4/
Seribu badai menyuruk hujan,
Secebis pun belum bertentang-pandang,
Berbekal berani tertahan, mungkin
Lamat-lamat cemas menelan, ingin;
;“Kapalku jatuh rindu kilau zuhrah dilangit subuh!”.
Heliopolis, Cairo, 26 September 2007
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar