http://www.republika.co.id/
PEREMPUAN DI SABUK LINDU
ketika kecil menjelang tidur
ibu sering bercerita tentang seekor naga raksasa
yang tidur di perut bumi, jauh di bawah akar-akar
pohon besar
ia akan marah melihat anak-anak nakal
anak-anak yang suka memusuhi teman
anak-anak yang melawan orang tua
anak-anak yang malas mandi dan pergi
tidur tanpa mencuci kaki
karena itu, sebelum tidur kau pun mencuci
kaki, lalu berangkat ke dekapan ibu seraya
berharap naga tidak menggerakkan buntut
atau tubuhnya sehingga kau bisa bermimpi pergi
ke istana peri hingga pagi
sebab sedikit saja naga bergerak
bumi bergetar. pohon-pohon tumbang
lampu-lampu bergoyang. dan angin mendadak
berhenti berputar
sekarang, kau tak lagi mendengar dongeng itu
ketika rumah-rumah rata dengan tanah
jalan-jalan menjulur terbelah, ternak-ternak mati
tak bisa lari. kau lihat di sekelilingmu hanya
tumpukan mayat dengan bau yang menyengat
dan perihmu akan selalu menggunung
setiap kali tanah di kakimu berguncang
menggetar tulang
Tangerang, 2006
LANGGAM BANTEN
(1)
aku sampai juga padamu
saat senja mulai pucat layu
burung-burung di udara
satu-satu telah menyingkir
bersama sisa-sisa kicauannya
di sunyi tepian jalan
daun dan ranting kering
berderak berjatuhan
(2)
aku sampai juga padamu
tapi di mana dirimu?
di ujung kota yang berdebu
di tempat yang pernah kau janjikan
tak ada jejak kau tanggalkan
akh, aku jadi ragu
mungkin sekadar aku bermimpi
memiliki cinta dan tubuhmu
Tangerang, 2006
SELEMBAR DAUN KUNING
selembar daun kuning
rontok di musim kering
matahari merah melintas
meninggalkan jejak di punggungnya
yang letih dan rapuh
ia lalu mengembara
disapu angin ke mana suka
diam dan hanya bisa pasrah
pada hal ia ingin dikubur
dipeluk hangat
jemari tanah
selembar daun kuning
yang rontok di musim kering
ia telah kehilangan pohon silsilah
tempat dulu melantunkan doa
dengan hijau hatinya
Tengerang, 2006
RUMAH BAMBU
aku pulang kepadamu
masih seperti dulu wajahmu
pohon randu di belakangmu
pohon waru di pojok depanmu
ilalang tumbuh di halaman
meliuk menggelombang selalu
seperti nyanyian rindu hatiku
bila musim kering tiba
kulihat engkau tetap bersahaja
meski pohon randu mulai tegak merana
dan pohon waru menjatuhkan daun
daun kuningnya
di sepetak halaman yang gersang
tak berwarna
Tangerang, 2006
PADI TAK MENGUNING
padi tak menguning
wajah bapak kering
tatapan mata ibu garing
di manakah tumbuh padi-padiku
sehampar sawah di samping rumah
diam-diam pergi berlalu
jadi sehampar tanah retak
mengendap di jiwa yang gundah?
di mana pula nyanyian hujan dulu
yang mencumbu pucuk-pucuk randu
yang bening berkilau di atas daun-daun lumbu
yang kujentik dengan jari-jari nakalku
yang lalu berguling pecah di basah tanah?
padi tak menguning
bapak pergi dengan wajah kering
tinggal ibu sendiri dengan tatap mata garing
meniti hari-hari tanpa sungging
Tangerang, 2006
JALAN BATU
apakah yang dapat kutulis di sini
jalanan ini begitu keras, menghempaskan
seonggok tubuhku dan menenggelamkannya
pada carut-marut waktu
di tepiannya, hanya tebing curam
bukit kapur, dan pohon-pohon meranggas
menunggu di tebang tangan-tanganmu
tangan-tangan yang rindu api kayu
apakah yang bisa kucatat di sini
bulan merah jambu pun cuma lagu
yang bayangnya jatuh gagu
di muram batu-batu
Tangerang, 2006
RINDU MUSI
di minggu pagi
hatiku sering ditikam rindu
pada Musi
pernah aku berdiri di tepiannya
memandang perahu-perahu lalu lalang
mengangkut orang-orang dengan wajah riang
di langit bening, matahari ramah berkirim salam
di atas permukaan sungai
burung-burung air bermain dan bercermin
mencari bayang mungil tubuhnya
yang hanyut terbawa arus ke hilir
di minggu pagi
hatiku sering dicekam rindu
pada Musi
sekali waktu aku termenung di tepiannya
di atas pasir dan tanah yang masih dingin
aku menulis sebaris sajak cinta
pada sungai yang membelah kota
pada Musi yang melintas jauh
hingga dusun-dusun tua
dan di bawah kokoh jembatannya
dengan warna cat merah menyala
aku tercenung diam seorang diri
tak sadar, Musi mengalun dalam hati
Tangerang, 2006
MENGGAMBAR MUSI
"bila kaurindu kotaku
gambarlah Musi dengan sepuluh jari,"
katamu di senja yang beku
maka dengan pucuk-pucuk jari
kugambar Musi di tanah halaman rumah
di sana ada kecipak air, tempat aku
mengaitkan seutas rindu. ada perahu
perahu melenggang di subuh dini. dan ada
burung-burung sungai dengan paruh runcing
mematuk-matuk hatiku hingga biru
"bila kaurindu kotaku
gambarlah Musi dengan air matamu,"katamu lagi
seraya membaca helai-helai rindu yang menari
di rambutku
dan aku pun menggambar Musi
dengan air yang tak putus mengalir
di sana, di atas perahu-perahu kayu
anak-anakku berlayar jauh
menembus gelapnya malam
menuju kampung-kampung baru
kampung-kampung yang tak pernah
tersentuh kaki dan mimpiku
Tangerang, 2006
HUJAN SORE
ia ingin memetik mawar merah di halaman
tapi hujan keburu datang, menahan tangannya
yang mulai memainkan runcing tubuh gunting
mawar tak terpetik, hujan tak berhenti
di bibir jendela kamarmu, sendiri kau membisu
menunggu setangkai mawar merah kirimannya
mawar merah tak sampai, ia tak datang
perlahan kau menutup daun jendela dengan bimbang
seraya menimbang arti cinta dan kesetiaan
Tangerang, 2006
MAWAR KERTAS
di kamar sunyi kau berdiam
sendiri dan sembunyi
dari rintik hujan
dari sengat terik siang
dari dekap cahaya bulan
bahkan sejak diciptakan
kau telah melupakan
sepetak halaman
Tangerang, 2006
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar