http://www.republika.co.id/
SURAT YANG BELUM SEMPAT
TERKIRIM BUAT IBU
Tak bosan kujelaskan lagi padamu, Ibu,
bahwa pikiran-pikiran kami seperti halaman koran hari ini
selalu bersambung ke halaman lain.
Tapi, sejak anak-anakmu tumbuh jadi benalu di rumah sendiri
engkau tak pernah lagi melihat matahari bertengger di atas kepala kami.
Kami sudah belajar dari buku, dari sejarah atau dari para musafir yang mati sia-sia.
Tapi kami merasa telah jadi kecoa dalam tabung.
Bagaimana kami bisa berkata-kata lagi
bila lidah kami terjepit pagar kemunafikan?
Di musim menangis ini,
engkau tak pernah memegang sapu tangan.
Benang kesabaran dan ketabahan telah menghapus airmatamu.
Tapi, katakan, Ibu, harus di mana kami tinggal.
Harus bagaimana kami berjalan.
Sejak kebebasan terbelenggu oleh kekuatan-kekuatan, kami jadi lumpuh.
Di tubuh kami cuma ada darah dan mata yang masih bisa bergerak.
Entah di mana pikiran kami.
Orang-orang belajar menggali sumur dari dalam rumah sakit.
Satu keluarga atau mungkin sendirian menaiki tangga hari
dengan hati was-was dan gelisah
namun kami tetap menanam keyakinan bahwa air matamu
bisa memercikkan api semangat pada kami yang terkungkung.
Tak bosan kujelaskan lagi padamu Ibu,
bahwa kami sudah tak punya tempat untuk melukis wajahmu yang sejuk.
Kami sudah kehilangan ruang dan waktu untuk bicara.
Entah di mana kami terdampar.
Semua gelap dan kami tak bisa melihat.
Tengoklah, Ibu,
anak-anakmu kini tengah mengais-ngais kebenaran di jalan berdebu.
Jakarta, April 1998
BAU KEMATIAN
di sini, di dada yang segera busuk ini
tengah bermukim seribu kegaduhan dan pekik
kelelawar. juga suara kran air yang tak
dimatikan, bertumpuk-tumpuk di benak yang
paling dalam. dan pada diamku, ada sebuah
cermin yang kotor. seperti serbuk belerang
yang ditiup angin atau seperti kepak sayap burung
yang mengatup dan membuka di udara, begitu risih
aku sujud di balik malam, mengupas irama jengkrik
dan bau kematian. hutan yang tertidur telah
mencuri semangatku. tapi sebuah cahaya dari
seekor kunang-kunang yang terbang sendiri,
telah meneteskan gambar-gambar sebuah perjalanan
yang berujung pada sebuah telaga. aku ingin
bertanya pada keranda waktu: seperti apakah
kematian yang tak ditangisi oleh mayatnya sendiri?
di sini, di dada yang segera busuk ini
aku sedang menikmati proses peleburan diri
ke dalam suasana yang baru. dan engkau,
takkan percaya kalau aku tak mengundang bulan
atau matahari untuk menyaksikan ketiadaanku
tapi aku telah merasa bahwa kematian ini amatlah
berharga bagi para cacing, dan embun yang membungkus
diriku di dalam kubur.
Jakarta, 2000
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar