Kamis, 29 Desember 2011

Sajak-Sajak Akhiriyati Sundari

http://sastra-indonesia.com/
Sepasang Mata di Hadapan Bejana

sepasang mata kehilangan air mata
ia lupa di mana menaruhnya tatkala Tuhan mengajak bertukar kata
tapi aku telah menemukannya di lorong-lorong doa
lalu kutuang di bejana
melindunginya dari Candik Ala
tanpa janji dan puisi menyala cahaya

sepasang mata tiba di hadapan bejana
aku bersembunyi di bawah genangan air mata
bayanganku terpantul dari kristal sebening kaca
sepasang mata takjub menatapku lama-lama

aku melihat diriku di ceruk sepasang mata
tak ada salinan air mata kulihat di sana
hanya darah mengucur merah-merah saga
bubuhkan rentetan peristiwa
yang sakit yang menderita
yang diam yang tak bertanya-tanya
yang luka yang menyisa di Selatan Yogyakarta

musim menua naiki pucuk cuaca
kota tak lagi siarkan derak-derak terbaca
pintu-pintu telah tak terbuka
aku sudah membuang kunci utama
bersebab cinta tergeletak koma

tumpahan darah merahkan isi bejana
terkesiap sepasang mata
lenyap sudah air mata yang dicari-carinya
berubah air mata darah paling sempurna
sepasang mata tak sempat bicara
tak sempat menyeka darah yang terus menderas dari jantungnya

Aih, kesedihan kadung agung dan bijaksana
lebih dari secercah pelita yang dipaksa-paksa menyala
maka air mata berhak kuasa atas kata-kata

sepasang mata kehilangan air mata
sepasang mata itu; mataku…

Selatan Yogyakarta, 2011



Senja Bergetar dalam Layar

Aku berjalan dengan sepasang mata layu
memasuki toko buku
Melangkah pelan di antara timbunan kata-kata
yang menumpukkan ilmu, barisan rak yang
Memajang persembunyianmu
Ribuan buku di tempat ini begitu bernyawa
Tetapi mengapa di mataku tak lebih dari pusara?

Ini senja ke sekian yang masuk
dalam lanskap paling nadhir
Mengirimiku puisi tentang
air laut yang tiba-tiba anyir
Tersembul dari sebuah buku buah pena penyair
Tak ada yang sedih dan yang indah
Semuanya cuma kenangan sekarang
Bahkan meski begitu deras hatiku tergelincir*


Tahukah engkau, Cintaku..
Hatiku penuh dirimbuni buku-buku
Menulis rinci seturut bab-bab tentang masa lalu
Memangkas rindu
Membungkusnya dalam memar kalbu

Engkau, seperti juga buku-buku di tempat ini
Adalah jelmaan ribuan kepala yang ingin selalu aku baca
Kubawa-bawa di setiap kakiku yang
Menyimpan tikungan dari laguna ke laguna
Kuala ke kuala
Menarikku dalam rindu yang gegar saban hatiku bergetar
Kala berucap, “aku mencintaimu”
Hingga suatu ketika nanti, aku mengerti bahwa
yang sendiri tak bisa kehilangan*

Yogyakarta, 5 Januari 2010

* petikan puisi Dina Oktaviani, “Hati yang Patah Berjalan”

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae