Rabu, 01 Desember 2010

Sajak-Sajak Leonowens SP

http://www.infoanda.com/Republika
PENARI-PENARI SENJA

“Penari-penari senja!” Seorang peracik
rempah menyebut itu, ketika suatu senja berapi,
sekumpul perawan bersolek emas, mengalung intan
berdaging salju di kepalanya. Ramah senyum menghias
pemahat-pemahat hati yang mengalir di lembah air mata bara
dengan tarian penyengat asa. Peracik
rempah itu memandang damai perawan-perawan
yang menari lembutkan kesah, datang
di setiap senja berkalang api. “Penari-penari senja,
rengkuhlah nodaku sebelum binasa,” gumamnya dingin.



PENANTI KARMA

Di suatu lubuk embun pagi
seorang renta bertopi rajutan lalang
kering, menyerpih pandang di kubur sang
cintanya. Setelah malapetaka merenggut nafas
tak lekang kelembutan — dua puluh tahun
silam. Sesekali menghentak pandang
di atas awan bertaji kehitaman.
Awan-awan yang tak lama lagi mengusir
tubuh embun dengan derai umpatannya untuk
sang mayapada. Ia hendak menanti warna
karma saat ini: mendulang jiwanya.



PEMUNGUT SERAPAH

Kepak pemungut serapah berkelana mengintai
akar-akar pendoa. Terbang sejauh nurani memukul
ufuk harapan. “Ikutlah denganku! Oh, sebaran
biji-biji ketulusan.” Suaranya kian parau diterjang
prasi pengunyah jilid-jilid kemunafikan milik
sang penyuci. Di pembaringan, pemungut serapah
menanti keadilan selepas cakarnya menguras
tanah pengasah pedang. Mengurung awan impian,
selagi penyebut mantra menancapkan barisan
doa yang jauh dari lembah rembulan. “Semuanya
penguras hartawi,” hujatnya mengiris terang.



SILUET KEHIDUPAN

Sesekali terik menusuk liang-liang awan
di kepala pegunungan batu. Bayang danau membiru,
tatkala langit memanjatkan angkuh sang
warna. Sujud dedaunan menggali
ayat-ayat bumi, tentang kehadiran dan
kemusnahan. Mungkin pada ajalnya, gelap itu bukan
lagi mengingat namanya, demikianlah
terang. Oh, sang pengukir waktu,
kembalikanlah senandung kehidupan
semasa tandus tak mengurai
durjanya kepada mentari



LELAKI SUNYI

Ada getar jejak menyetubuhi jari-jari malam
Jalan-jalan mengisap sunyi setelah hujan menguliti
sesosok lelaki terpikat dendam. “Bertahanlah
sunyi, bertahanlah.” Lelaki penyimpan
doa, mengebiri nafsu permohonan
hatinya. Kutukan takdir?
Tersungkur oleh cahaya pelarut
kabut, melampir tangis di sudut hening
kota. “Bermainlah sepi, sebelum ajalku menegur!”
Kembali doanya menggenggam jalan.



SURAT MIMPI

Sapa malam berakhir jenuh dan terkulai
di ujung daun tepi waktu. Seorang pemimpi
enggan tinggalkan tidurnya, pada saat mimpinya
mencabik butiran embun di jendela singgah
tepas. Hanya menunggu pasir berwujud
batu oleh tempahan angin. Sungguh liar harap ini
Orang itu setia mengirim lembar surat-surat
kepada langit, sebelum kumpul bintang
mengajak nyenyaknya di kelambu cahaya. Malam
kian membuang sisa-sisa wajahnya setelah ia terbangun menguntit titik-titik hari.

-----------
Leonowens SP dikenal sebagai seorang penulis esai, solilokui dan puisi. Citraan-citraan sajaknya unik, segar dan menarik, serta banyak dipengaruhi oleh simbol-simbol budaya etnis Tionghoa. Sedangkan esei-eseinya banyak mengangkat persoalan politik, ekonomi, sosial dan budaya, dengan pandangan-pandangan yang segar dan visioner. Karya-karya Leonowens banyak dimuat di berbagai media cetak dan elektronik di dalam dan di luar negeri. Beberapa sajaknya juga terhimpun dalam buku antologi puisi Medan Waktu (Laboratorium Sastra Medan, 2007). Buku kumpulan sajaknya yang telah terbit adalah Penari Senja (Jakarta Publishing House, 2007) — bersama Muhammad Hushairy.

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae