Rabu, 01 Desember 2010

Sajak-Sajak Imron Tohari

http://sastra-indonesia.com/
Mengeja Detik

malam gelap memintal bulan
tubuh-tubuh kecil tidur lelap
tapi mata tua melompat
menyeret air mata. di bilik
suara tokek

memanggil-manggil mengeja detik detak duka nestapa

sayup pada pucuk rindu
seorang tua mengutip kata yang tercecer dalam
penantian dua sahabat yang menjemput pada perjalanan panjang

di selasar yang ada di mataku, doa riuh bergemuruh
sejuta cerita sejuta luka
kurasakan dalam geletar jiwa

dalam hening, mata ku katup
o…bersama-Mu
inginku waktu berhenti jua

di sepertiga malam menyonsong subuh
deras air mata membasuh rasa

kabut dan embun rebah
di pucuk kuncup daun-daun hijau
gemuruh suara semakin mendesak menyesak dada

??doaku
di titian embun

1 oktober 2010



Nyanyian Rindu Di Kota Sunyi

Malam kian teluk ombak debur yang keluk
di ceruk diri jiwaku telanjang?? menekuk

Saat kuingat kekasih
ada ketinggian roh dalam sunyinya doa
di sana, dilekat jantung, duriduri tercerabut
menakar tetesan perih pada rentan retak perigi kejujuran

Pada ketelanjangan , jiwa siapakah itu yang berdiri di ujung simpul
melafalkan doa seperti mata pecinta menatap gugur kamboja
luruh dedaun memeluk tanah satu satu: O, cium mihrab-Ku
akan kau temu cahaya diantara dua alis yang bersujud
dengan beribu derit suara mengetuk-ngetuk pintu keabadian
??Aku di sana
di sepanjang jejak-jejak tertinggal
air mata yang saling bersitatap
mengeja baitbait

21 September 2010



Tobat

Terlalu sering mata ini berdusta
Bibir berlafal telinga menuli
Sedang jiwa tanpa malu meminta
Indahnya purnama dan terang mentari

Benarkah seperti itu hakikat mencari…
Mengenal Tuhan berseakan bermain dadu
Sepenuh kehendak sepenuh alpa

Di langit hatiku awan sembahyang
Bergumpal-gumpal putih gemawan
Turun rendah ilalang berliuk
O, sujud doaku tak bertepuk

19 September 2010



Gerimis Mengiris Bulan Menangis

Kaya raya mimpi semalam
Pagi terbangun tiada bersisa
Betapa sarau segala fana
Kenapa tapi terbu(a)i hamba

Subur ajaran jiwa tandus
Mengejar iman membabi buta
Membaca Kalam, namun, batin meniada
Duka sesama tiada diharga

O nyata benar sempitnya akal
Penggembala kecil menoreh luka
Gerimis mengiris di Masjidilaksa
Bulan menangis di atas Katedral

Berjalan atasnamakan kebenaran agama
Tapi majnun diajak penjarakan sang Maha

14 September 2010



Mata Dalam Secangkir Kopi

dua biji mata dalam secangkir kopi. panas. mencari lupa
uap putih membumbung ke atas hilang jauh di alam raya
melewati jeram membawa deram akhirnya jatuh terlepas
di dasar lembah, o, banyak kepak burung patah berharap
takdir menciptakan awan perjumpaan. namun tanpa kawan
?? mimpi berjalan sendiri

dua biji mata yang tertinggal dalam secangkir kopi. pecah
bagaimana bisa tanpa kepak membuat tak tercenung?
Lihat! bulu-bulu sayap yang rontok dicabuti waktu mengikuti air
mengapung arus angin semilir memandang awan siam beriring

ingat senja

11 September 2010



OASIS

Mewujudkan harapan laksana di tengah sahara
terik surya mengaburkan segala pandang
Datang badai debu arah tuju pecah dua cabang
ujung antaranya berupa tanda tanya

Keyakinan yang kuat tak dihantui waktu
apapun sebab di sahara langit tetaplah ada
Seperti kaktus hidup tiada peduli banyaknya tirta
segala duri di tubuh disyukuri selayaknya wahyu

Adakah hidup tanpa arungi derita ?

8 September 2010



Mengenal Luka Mengenal Kekasih

Serumpun luka di kelopak rindu berlari menjeritjerit membelah angin menuruni gunung dan bebukit dikelilingi sungaisungai keinginan kekasih yang hanya berharap suka cita tanpa luka derita sedangkan luka derita itu jalan lurus di kelopak rindu bagi pecinta dan betapa sebenarnya kelopak rindu itu aku yang tak pernah menyerah mencari jalan terang keabadian hingga kekasih yang tiada lain dari ketinggian gunung dan bebukit keakuanku mengerti segala sesuatu terbatas dan batas itu hak misteri penciptaan.

4.9.2010

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae