Kamis, 28 Januari 2010

Sajak-Sajak Dahta Gautama

http://www.lampungpost.com/
Suatu Sore dengan Perempuan Bernama Istri

Kalender berguguran dan kepastian bahwa cinta
dan air mata adalah kisah: yang senantiasa
tercatat dalam kenangan.
maka selalu kuingat, hujan sore hari
engkau dan aku berangkulan di beranda sore
kita bersemayam di kalautan kabut dan basah.
Hari ini, engkaulah perempuanku
hingga hujan reda dan malam di rajam kesunyian
gulita tanpa bintang di langit.
Kekal. kekallah impian kita
walau takdir seperti wabah
mengoyak-ngoyak tembok peradaban cinta.
Hari ini, meski sunyi mengabar duka
engkau tetap perempuanku

Taman Gunter, 3 Januari 2010



Perempuan yang Membuat Kangen

Tiba-tiba langit yang mendung bocor!
kangen ini, menjelma hujan yang meletup-letup
di atap rumah. aku serupa air selokan di pekarangan rumah.
mampet. pada siapa kederasan ini kualirkan
sebab kangen yang memerah ini, semakin tajam
semakin runcing melukai kemanusianku
serupa ujung belati menorehkan
rasa pisau di tulang-belulangku.
barangkali cinta hari ini
deras tenggelam dalam hujan, adik.
dan kangen ini, terasa tajam
menggoresi urat-uratku

Taman Gunter, 3 Januari 2010



Ketika Amarah Istri Menjelma Hujan

Sungguh, kenistaan ini
telah mengalahkan kesabaranku
pada langit mendung. ketika engkau
datang juga sore itu. membawa seikat
kembang matahari. oleh-olehmu dari dunia sunyi
yang cuma memberimu perih.
Gerimis jatuh di kota kita.
kota tua. daunan kering luruh
dari tangkainya. lalu kau nikmati
trotoar itu. ada kupu-kupu
terbang di atas kepalamu
membuatmu berteriak sambil memandang
lusuhnya langit.
Ya. sejak lama telah kau pelihara
cuaca hari ini. dan wajahmu menjelma hujan

Taman Gunter, 4 Januari 2010



Kegelisahan, Perkawinan 11 Tahun

Aku tak mengenalimu lagi
semenjak kecemasan mulai tumbuh
menjadi tanaman kegelisahan
yang mengikuti kemanapun kita pergi.
Perkawinan ini menempatkan kita
di kegelapan. aku tak tahu
sebab tiba-tiba tubuh kita dingin. di sudut kamar
ada suara yang pecah. bagai bunyi peluit kereta api
Istriku. mari kita meluncur
dalam jurang peradaban ranjang

Taman Gunter, 4 Januari 2010



Keping Cahaya di Mata Istri

(tetapi aku masih angin, sebab perkawinan tidak menjadikan aku sebagai suami)
aku mengejarnya terus ke arah barat, ketengah tanah lapang
kedunia perkawinan
aku terus mengejarnya, istriku yang terhampar di spring bad
ia kering, dihisap masa lalu dan kemiskinanku yang melarat.
Oh, istriku yang tidak paripurna!
senyummu nyembelih urat-uratku
keyakinanku padamu adalah kepercayaan seutas perjaka
yang telah binasa di malam pertama.
Apakah akan lahir anakku, dari serat-serat perutmu yang kulit itu?
aku telah mendakimu
terjun ke dalam kolammu yang kemerahan itu.
sebab airku, biasa mengalir melalui parit-parit menuju
laut lepas.
Istriku adalah layar televisi, yang mengabarkan darah
di matanya. ia menangis di malam buta dan menulis catatan harian.
dan tak henti bertanya:
kapankah engkau menjelma lelaki?
yang bisa menyulap sepotong pelangi menjadi rumah.
Ah, istriku
tak henti engkau meminta rumah
padahal aku sedang membangun perumahan
dari keping cahaya di matamu.

Taman Gunter, 8 Januari 2010

*) Lahir di Hajimena, Lampung, 24 Oktober 1974. Memublikasikan puisi sejak 1994 di berbagai media dan antologi bersama. Peneliti Agri Andalas (member Japan Foundation sejak 1994). Kini pemimpin redaksi mingguan Dinamika News.

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae