http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
Manik-manik Do’a Pernikahan
Pernikahan langait, itulah munajatku disela sunyi
saat perempuan menggunting lajangku,
ia akan ku ajak menganyam hujan
walau gemuruh berhamburan
tiba juga jiwa di dermaga sukma
pesta cinta memang tak bersuara
ingin kutitipkan ilmu disetiap garis bibir istriku
agar kehormatan dijaga para pembela
pastilah ku taburkan doa disetiap helai rambutnya
agar cahaya kesetiaan memayungi jiwanya
ku tancapkan janji dalam hati
oh….penghuni hati
engkaulah percikan illahi
yang menyempurnakan Asmaul Husna dengan kemesraan
lalu kita bermain ditaman dengan segala permohonan cinta
yang melahirkan keselamatan.
Ya…maha cinta,
himpun daku dari yang terserak
berikan insan-MU yang berhias akhlak.
Bandung 25-12-08
Cinta yang Berdo’a
Jiwa yang bersemayam dalam selimut cinta
telah mengabarkan padaku tentang hangatnya kasih dikedalaman jiwa
yang berwsembunyi dalam dusta
lalu diam-diam terdengar sakitnya kenikmatan
layaknya hati berduri yang menancapi segala mimpi
semau kata pun menjadi sia-sia
karena 1 kebaikan cinta dapat menumbuhkan 1000 kebaikan
dan semua orang dapat melihat indahnya pelayaran rindu
dengan layar kedermawanan ditiup angin keikhlasan
ia menerjang badai dengan penuh ketenangan
walau sakitnya perpisahan antara pelabuhan dan lautan begitu pilu
namun semua mengajarkan tentang begitu indahnya memberi
ketahuilah riundu……..
bila 1 keburukan pada hidup cinta
begitu dapat meruntuhkan semua kebaikan
ia akan terombang ambing gelisah
ia bagai perahu tanpa nelayan lalu terbentur karang curam
dan diam segala penyesalan
semua orang pun menjauh karena benci pada keburukan
karena cintanya, luka dibawa rasa
oh…jiwa
daku tak mampu melihat engkau mati dalam kebisingan kota
dari kemarin aku telah mengajak hati agar berlabuh dipantai sunyi
diamana kita bersemayam dalam doa
untuk hidup yang sementara sedang cinta begitu abadi.
Bisakah kita berlari….?
saat kita tak tau siapa yang telah memberi.
Bandung 23-06-08
Hujan Darah
Lalu siapa yang menuduh hujan darah ini hari?
Lagi aku menjerit sakit memuntahkan getir itu
getir yang mencabik ulu hati manusia sangsi
lihatlah….. nona pertiwi berguguran ditepi selokan
sungguhkah demikian?
Ach…..bagi anak wayang itu semua hanya guyonan saja.
Tak ada lagi syukuran dimalam sakral
saat ini pesta kematian disarang perawan begitu mengasikan
sampai Tuhan dipermainkan dimeja judi
antara pencuri dan pemberi harus menjual harga diri
oh…jemari apa yang terjadi diliang lahat?
Telunjuk ku ingin menusuk kelicikan
dan ibu jari lelah untuk kuangkat diwajah para penjahat
aku pun linglung …..bingung
kini aku kepalkan tangan mengarah jiwa yang tak bisa marah
sebab siapa yang inginkan hujan darah ini semua
aku pun lelah pada ocehan ini semua
aku marah dalam resah
aku pun jengah dari kemarin hanya disebut sampah
tapi yakinlah aku tak kan lengah
sungguh…aku kalah bertarung dengan mereka yang serakah
namun aku menang bersama jiwa-jiwa yang berperang dalam batin
kelak suatu saat nanti
aku kan tenang menyambut gerilya meraka
karena akulah yang mengurung luka agar tenang….
tenang ….
maka kau …dia…dan aku terang,
semoga.
Bandung 21-02-09
Pusaka Sunyi Seorang Pejuang
Jikalau tiba penabur datang kembali
esok pastilah tiba sejatinya
saat kebenaran menuai keselamatan
karena siapa yang mengganti kelaparan dengan janji-janji yang diingkari,
maka tunggulah apa yang akan para pejuang lakukan diujung sunyi.
Bandung 14-01-09
Sampah, Perempuan, Rindu dan Hilang
Saat ini betina liar disumur tua berteriak-teriak pada luka
yang ia timba dengan kondom alat srigala melampiaskan nafsunya
segera ia menyiram keranda bekas seorang janda.
maha duka benar bibir menguntai caci diujung mimpi
karena tibalah kita bersilat lidah untuk merangkai tragedi
hey…….anak-anak dijual
saat perempuan dipaksa melayani mesin-mesin pabrik
sedang ekonom, seniman, budayawan, diajak berdansa
di panggung sirkus para politikus.
Betina yang luka,
aku yang tak rela memkik suara syahdumu
”kembalikan hidupku yang telah kau curi”
Bandung 17-04-09
Hanya ini
Bagi jiwa-jiwa yang selalu ada dalam rahasiah kata
aku memanggil ruh pecinta untuk mengabarkan ini
duhai diri petiklah ini segera
dan ingatlah Ia yang mengajarkan pertentangan,
semua bertujuan agar kita dapat mengetahui yang tunggal
diantara siang dan malam
baik dan buruk
sungguh, kita telah disambut dengan suka cita
atas waktu yang mengeja hal yang pernah ada
tentang kau dan aku yang tercipta.
Tersenyumlah kau bagai cinta yang meluluhkan air mata.
Segenap rindu memnggil kita dengan mahluk yang sempurna, kita manusia.
Amin.
Bandung 18-02-09
Garis Sutra Sahaya
Demi sesuatu yang ku damba
sungguh sakit nafas ini adalah jelma harap yang mati
terkapar diantara slogan-slogan partai
disetiap khotbah agama yang meraup dunia
atau disetiap rencana kekuasaan hidup
mimpiku telah miskin sejak kemarin
papa doaku tak bernama
karena cahaya dunia ditelan usia
sebab apa aku berdiri?
hidup ini telah gila
mencoreng cinta dengan harta dunia
meludahi ketulusan dengan dusta
ikhlasku telah dipaksa
sunyiku bak bencana
demi seseuatu yang ingin ku cela
aku rindu kesejahteraan dimana syurga bukanlah bualan kapitalis
agar lengkap air mata ini
agar jatuh mimpi itu
sungguh ingin ku hapus kegilaan ini
seperti dunia yang dipenuhi cinta
seperti hidup yang gandrung akan ketulusan
mati pun aku ikhlas
tak mungkin ku terpaksa
sebab sunyiku telah lama bersuara
” Hanya orang-orang ikhlas yang tak bisa dijamah iblis”
ikhlasku yang tak berbekas
jadilah doa ini tanpa batas
sampai luka dan cinta dapat ku hempas.
Bandung 19-04-09
Doit Your Self Indonesia
Perubahan hanya diperlukan oleh orang-orang yang bernurani
perjuangan dibutuhkan oleh orang-orang pemberani
karena kebebasan membutuhkan kemerdekaan
demokrasi itu adalah untuk keadilan
keadilan lahir untuk kesejahteraan
pembodohan dibutuhkan oleh para penindas
kelicikan pun dibutuhkan oleh para politikus picik
karena kemiskinan dan kehinaan menjadi hadiah
bagi orang-orang rakus
Revolusi dan mimpi adalah cinta dan tragedi
dalam kudeta para pencuri hati
siapa yang mampu berdiri untuk melindungi
maka ialah pemberontak utusan Illahi
yakinlah …proklamasi itu sesungguhnya janji
agar kita semua meniti diri
bagi siapa negri ini?
Sedang rakyat tak sadar telah dieksploitasi
sungguh menyakitkan…….sakit
untuk apa kita bicara sedang laku tak serupa
untuk apa kita berbuat sedang kata dan hati dipenuhi siasat
lakukan oleh dirimu sendiri Indonesiaku,
karena aku yakin keinginan kita semua
kita yang merdeka.
Bandung 14-04-09
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar