Rabu, 11 Maret 2009

Sajak-Sajak TS Pinang

http://m.kompas.com/
Mabuk

kami tumbuh dari kelopak bunga kamboja di tanggul kolam koi. kami besar di kelopak teratai
yang berenang di tengah kolam. kami dewasa di kelopak mata, tempat kami mula-mula
belajar dusta.
setelah cukup usia, kami mulai belajar menyelam. merunut sulur akar dan sisik-sisik ikan
yang rontok. kami menghanyut bersama arus sungai. menghilir. berkelok. kami mulai
menghafal batu-batu yang kami jumpai. ada yang ramah. ada yang garang.
kami berenang. kadang kami mengayuh dengan jujur. kadang curang. kami sedang mencari
rahasia kecantikan rembulan. keelokan yang membuat kembang berebut mekar, membuat
birahi ombak lautan. keelokan yang membuat kami mabuk cemburu.
di danau, kami bertamu pada kelopak-kelopak narsisus, kembang yang tenggelam dalam air
matanya sendiri akibat tak habis sesalnya mencuri rahasia rembulan. ia mengutuk dirinya
sendiri. terlalu cintanya pada wajah sendiri, tak sudi ia mengutuk yang lain.
tiba-tiba kami mual. memuntahkan purnama yang kami telan malam tadi.



Bersepeda

kami ini sepasang kaki. kami mengayuh tungkai sepeda. kiri dan kanan bergantian, sesekali
berjeda. semakin laju sepeda kami semakin kami tak tahu ke mana kami menuju. kami hanya
sepasang kaki, bukan pemegang kendali. yang kami tahu hanya membuat sepeda kami lancar
meluncur maju. kadang kami membawa penumpang, sebongkah pantat, sekarung kentang,
atau bebek calon santapan yang dipadatkan dalam keranjang. kalau kami boleh memilih,
kami lebih suka membawa telur. kami bahagia membayangkan telur itu kelak menetas
menjadi ayam yang kelak bertelur pula. skenario lingkar kehidupan. kami tak bahagia
membayangkan telur itu busuk atau punah di piring sarapan manusia. tapi kami tak bisa
terlalu memilih. kami ini sepasang kaki. kami mengayuh tungkai sepeda. mengayuh saja.



Mendangir

musim ketiga selalu mengelantang ladang-ladang kami. bumi kami mengering, keriput
menela, melungka. rengkah akibat haus yang menggarang tekak leher. di saat itulah kami
menyapa tanah kami. menggemburkan yang pejal, menguraikan yang bebal. di musim basah
kami mendangir tetanaman kami, mengusir gulma-lintah ladang yang serakah. di musim
kerontang kami mendangir tulah kemarau. menjaga agar bumi tak membatu, agar humus tak
mengabu, agar hati kami tak juga begitu.
bila tanah kami lungka, jiwa kami luka.
kami terlahir oleh dengus dan peluh petani, aroma busuk jerami menafasi paru-paru kami
sebagai embun pagi mengilaukan suri di kening kami. begitulah bau ladang menafasi kanak-
kanak kami, begitulah kami tumbuh dijiwai.
setiap ayunan gancu bersula ganda, kami mendaraskan mantra gayatri. menyapa ibu kami
yang mahasuci. kami mendangir sepenuh hati. agar zikir kami tumbuh membiji di ladang
kami.



Menatap

kami menatap setiap kata yang lewat. menduga-duga mana yang sekadar singgah, mana yang
akan menetap. kami harus bertahan agar mata kami memandang tetap. tak luput menangkap
apa saja yang menghampiri, mampir sejenak di haribaan kami.
kami sesekali bertukar mata, saling berjabat pandang. lalu kata-kata yang memercik dari
cahaya mata kami saling membuahi. begitulah cara kami menyemai puisi. dalam tatap mata
kami itu kata-kata kami bermutasi atau metamorfosa atau membasi. kami menatap setiap kata
yang lewat, singgah, mati. atau yang datang, menetap, menjadi. kami menjadi saksi bagi kata-
kata yang bermutasi jadi puisi, seperti percikan cahaya mata kami menjelma jadi kembang
atau kumbang. menjelma lupa atau kenang.
kami menatap setiap kata yang lewat, meleleh jadi kalimat, jadi hikayat, jadi kitab nubuat.
kami menatap kata-kata yang lewat. setiap demi setiap.

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae