Rabu, 11 Maret 2009

Sajak-Sajak Fitrah Anugrah

http://www.sinarharapan.co.id/
Bulan Kawin

Bayangkan aku menuju kotamu, masuki rumahmu, melamarmu berijab-qabul
depan penghulu,baca sahadat, disaksikan orangtua, serahkan mas kawin
sejumlah uang, lalu pegang tanganmu pasang cincin emas di jari dan
kucium lembut hmhmhm...kubimbing ke pelaminan, melihat para tamu beri
amplop, jabat tangan mereka, akhirnya kita kawin, kuajak kau ke kamar
penuh bunga dan kado.

Bayangkan aku hadir ke pesta nikahmu, melihat engkau bersanding di
kursi pengantin bersama dia, kau bersedia tapi dia tersenyum, dia
pegang tanganmu-kau genggam kembali tangannya, suapin engkau dan kau
suapin dia, kau+dia hampiri aku bersalaman, aku pulang ucapkan
“selamat” sedang kau+dia masuk kamar, tutup pintu, tak ada suara lagi.

Bayangkan aku menulis puisi di sepi malam dalam kamar sempit, rokok
tinggal sebatang, tak cukup uang buat beli, tinggal selembar buat
sarapan, lalu kurangkai kata cinta buatmu yang jauh, tiba-tiba dewi
bulan hampiri, ajak aku bercumbu dalam istana miliknya, habiskan malam
dengannya, hingga ada ketukan di pintu, pemilik kontrakan berteriak,
minta uang sewa atau aku pergi, dan aku diusir, kembali cari tumpangan
kamar, berharap ada cinta tersisa dan dibuang di jalanan.

Bayangkan dalam kamar tidur kukirim e-mail ke laptopmu, “Kamu kesepian
malam ini my honey? Weekend ke mana besok”, kau membalas “terserah mas.
aku menunggumu dalam sepi”, kau+aku menuju vila pungak bukit, kusewa
satu malam dua hari, kita bersenang-senang, hangatkan dingin malam,
nikmati kesejukan, hidup, seperti dalam surga, tak ada masalah,
panggilan pak bos terbenam kabut, dalan satu selimut menunggu mentari,
hingga kilat cahaya terobos jendela, berkemas pulang, pelukan dalam
sedan, kau+aku berpisah, tapi ada janji bercinta kembali.

Bekasi, 16112008



Bulan Kawin 2

Bulan purba itu masih malu-malu tersenyum
dia bersembunyi dalam garis cakrawala
oh sang pelayar gagah berani menjangkau
angkat sauh layarkan hasrat untukmu bulan

Di ujung sang putri pandang laut
ditemani seribu janji dan oleh-oleh
namun bulan belum hadirkan bayang
serombongan perahu jauh datang
buat meminang

Malam itu pelayar lagukan cinta
tentang bulan yang menunggu hadirnya
menari-nari+menyanyi-nyanyi pada badai
melajukan angan hingga berbusa
dan lihat pintu surga telah terbuka buatnya
ia akan berrumah di sana bersama perahunya

Pagi ini bulan bersemayam dalam peluk samudra
tak ada yang ditunggu selain ombak
membawa pecahan-pecahan layar dan kayu
sang putri tersenyum lalu kuburkan
dalam kamar kosongnya

Dia akan berdandan lagi
menunggu bulan lepas dari pelukan

Bekasi, 18112008



Warung Kopi Depan Pabrik Suzuki

Sehitam aspal jalan, sehitam kopi panas
mengingat mimpi yang tak pernah terjadi
kami harus berhitung berapa kata akan pergi
keringat tlah terkuras, dan kami harus minggir
dengar kembali merdu denting gelas beradu ramai ocehan

Merasakan nikmat kopi, merasakan asap pembuangan
kami adalah orangorang terbuang yang melayangkan angan
pada tanggal muda, terlihat wajah panas anak+istri menyambut
bibir bertanya “bawa apa?”.
Tapi kopi ini sudah dingin.

Mungkin sudah cukup tenggelam pekat kopi
ternyata Bos belum datang. semakin kental pekat
selubungi harapan.
Oh...kami harus pesan kopi lagi.
Kami akan mengutang lagi. kami mengoceh lagi tentang harapan.
Kami berdoa “Semoga Bos menemui kami lalu bayarkan kopi ini”

Bekasi, 03112008



Gadis Mannequin

gadis, kau berdiam dalam kotak-sinetron
wajahmu cantik seperti mannequin depan toko
tertawamu laksana si kuntilanak gentayangan
dan tangismu seperti kesedihan pengemis depan toko

mataku terajam elokmu, tubuhmu lenggak-lenggok
bagai ikan dalam jala, aku lelah memandang
tapi wangi aroma buat aku menari-nari atas panggung
lalu kalungkan selendang di lehermu
menarilah bersamaku gadis malam ini

oh gadis, kau terseret malam lalu tenggelam pada cahaya
yang kau tak tahu asalnya. kau pun mati seperti kunang
kau tinggalkan bapakibu yang menunggu di luar panggung
lalu kau lahirkan bocahbocah yang takakan lagi lihat pagi

Bekasi 20-12-2008

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae