Selasa, 18 November 2008

Sajak-Sajak Tjahjono Widijanto

lampungpost.com
DI MEJA MAKAN KELUARGA

Kami senantiasa berhadapan-hadapan di meja makan ini
medan pertarungan yang galak dalam gemuruh denting gelas,
piring, sendok, garpu juga pisau roti yang meringis
saling intai sebelum saatnya tiba

Ibu selalu mengingatkan
"kunyahlah lembut nasi, daging atau kerupuk
sampai hitungan ke empat puluh
ususmu akan aman meremas-remas dan mereka
mendekam lelap sempurna di perutmu"

Di ujung lain, kakakku mengongkel sendok
mencuil daging dan mengiris buah
secepat kilat melempar ke dalam mulutnya
lidah keras mengecap-ngecap; cap, cap, cap

Ibu langsung menyerbu
"suaramu itu mengingatkanku pada lidah serigala
yang kulihat di kebon binatang wonokromo!"

Di seberang lain, adikku perempuan langsung
tersenyum meringis terkikik-kikik, lalu buru-buru
menutupi mulut dengan serbet belacu
"kalau dengar kebon binatang itu
aku jadi ingat pacarku
di bonbin wonokromo kencan pertamaku
sembari menonton kera bersenggama"

Di ujung lain dengan jakun gemetar
bapak bergumam dan mata menyala mengintai
kepala kambing, babat dan usus sapi
sambil mengelus-elus lidah pisau
yang licin menyala
"aku ingat rumah jagal dan ngorok leher sapi yang dijagal"

Ibu tangkas menyerang,
"Bapak harus banyak makan sayur dan lalapan biar kolesterol terjaga
selamat tinggal kepala kambing, babat dan usus sapi
juga rumah jagal dan tukang jagal!"

Di kursi lain, aku berkumur-kumur
dalam gelas sisa air minum
sambil mendelik dan bersendawa

Ibu kembali meyerbu
"Jangan berkumur dengan gelas minummu
gelontor mulut dan perutmu dengan air sumur
karena kuman tak cukup diguyur segelas minum
raung sendawamu itu mengingatkanku
pada sekarat gelandangan di comberan
jangan lupa cuci piring sehabis berpesta!"

Ibu berdiri dari kursinya meninggalkan meja makan
sembari mengibarkan panji-panji kemenangan

Ngawi, 2008



MANGIR

mertua, lewat lancip bayonet dan sangit mesiu, kau mengajari aku memahami sunyi dalam gemuruh cinta ketika senja mulai meratap. tataplah daun semboja di pelataran purimu, ada bayang bocah gagu berteriak bertanya sebaris riwayat bapaknya sedang aku belum lagi sempat mengajari mereka mengahafal nama kakeknya.

kain kemben ibunya pada jemuran itu seperti secarik kitab tua yang tak sanggup menyimpan rahasia peta perjalanan sebuah armada yang makin hari hilang dermaga

di abad-abad yang terlipat cucu-cucumu menggeremang talqin sepanjang malam:
tsuma illa ruhi...--untuk ruh..(yang tak bernama)--
dan kau mengajari menulis kata-kata dalam limbur sajak memburai tak usai-usai
sembari mencucuki kornea mereka dengan peniti yang disimpan pada kutang ibunya
kelak setiap malam mulai terpejam mata tombak di sudut kamar itu akan menikammu memilih mana jeroan paling lunak untuk disantap kau menikmatinya sambil minum wedang sere atau jahe dengan tubuh berkeringat seusai bersenggama
silsilah gemetar menyimpan nama-nama yang dijeritkan di tiap pengkol jalan.
di jagat lain si Penangsang, musuh mudamu tempoh hari mencibir getir

"kau tetap saja arjuna si tukang tenung, don juan dengan bisa setajam sangkelat"
mertua, kapan kau rayakan hari pengantinku...

Ngawi, 2007



SEPERTI SUNGAI
®MDUL¯

belajarlah pada gericik sungai yang setia mengalir
kedung-lubuknya menyimpan kedalaman yang hening
gisiknya mejadi punggung bocah-bocah bermain bola
para nelayan berjejer melempar umpan seperti kesabaran batu kali
belajarlah pada batu-batu sungai
setia mencatat waktu
pergantian musim abadi
menunggui matahari berganti
belajarlah pada pasir-pasir sungai
sabar menunggui bisik-bisik angin
menyerap cahaya demi cahaya
belajarlah pada sungai
yang terus setia mengalir
seperti ketabahan petani
merawat biji menjadi buah

Ngawi, 2008



KETIKA WAKTU MENELAN USIA
®MDUL¯

Rasa-rasanya rumah masih seperti dulu
Jendela dan pintu bercat coklat abu-abu
Tempat dulu mereguk air susu ibu
Hanya jalanan tempat dulu pertama kali
Melangkahkan kaki mengembarai negeri
Dahulu penuh bau humus tanah
Kini bersalin rupa dalam legam aspal
Pekarangan tak lagi penuh bocah-bocah
Main bobak sodor atau jamuran
Di bawah naungan bulan yang lembut
Kini bocah-bocah lebih senang menonton tv
Atau antre main play sation
Pohon mangga dan kedondong di halaman muka
Meski renta masih setia bertahan dalam cuaca
Mengingatkanku pada masa kanak yang gembira
Memanjati lengan-lengannya yang kukuh perkasa
Rasa-rasanya rumah masih seperti dulu
Aku terpaku dalam dendam rindu
Mengenang wajah-wajah lama
Yang sempat terkubur dalam ingatan
Perlahan-lahan bangkit kembali
Bersama pohon-pohon yang baru tumbuh
Menggantikan pohon tua yang makin renta
Bersama musim yang setia berganti

Ngawi, 2008

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae