Selasa, 05 Agustus 2008

Sajak-Sajak Javed Paul Syatha

Kesaksian Daun Ungu

Mungkin bukan sesuatu yang aneh jika hutan depan rumah itu selalu disapa badai atau genangan air, karena memang sudah lama hutan itu menjadi mukim bagi angin juga hujan. Tapi baru pagi itu engkau sempat merasa kagum; kekaguman yang sangat aneh. Engkau memunguti rontokan daundaun kering, sembari berbisik lirih; entah apa yang engkau rapalkan, suara itu teramat rahasia. Sesekali engkau mengantonginya, ada pula yang engkau buang percuma, tapi untuk daun berwarna ungu itu, telah engkau persiapkan galian tanah dan nisan.

Sedang cuaca hari itu kembali membasahi hutan dekat tempat tinggalmu; seiring engkau mengubur daun ungu kering itu.

Ternyata tunas yang dulu hijau lugu yang sempat engkau tanam di hutan itu telah berubah menjadi raksasa, pohonpohon tua dengan terpaksa merontokkan daunnya menundukkan kepala ditengah rerantingan yang semakin renta.

Sehabis pagi itu engkau tidak lagi seperti biasanya, pergi ke hutan kemudian menghitung berapa lagi pohon-pohon yang harus tumbang karena badai. Engkau gelisah dengan kebingunganmu sendiri, sepertinya ada yang telah terlupa, engkau mencoba mengingat-ingat kembali. Tepat ketika matamu berbenturan dengan batu nisan yang engkau tanam kemarin, lantas engkau mengambil lumpur dari peluhmu menuliskan nama-nama dan angka-angka, mungkin sebagai petanda atas kematian. Tapi siapa sebenarnya yang telah mati, bukankah di dalam kubur itu hanya sehelai daun kering berwarna ungu?.

Kiranya sesuatu yang telah ditulis di batu nisan itu, sama dengan tulisan yang ada di atas urat daun yang telah dikuburnya kemarin, tertuliskan “reinkarnasi”.

Sejak saat itu sepertinya engkau telah menemukan jalan keluar bagi hidupmu sendiri.
Senja itu engkau memetik daun paling tinggi di pohon raksasa hutan itu, tepat berwarna ungu, kemudian engkau letakkan pelan-pelan di pelukmu saat berbaring di liang kubur di bawah pohon raksasa yang engkau gali sendiri. Sehabis menuliskan sesuatu atas daun kering ungu itu, tertulis “aku sudah tua”.

Pagi itu hutan mulai sepi dari topan atau hujan seperti biasanya, hanya saja daun-daun banyak yang berjatuhan menerjemahi kuburmu. Jatuh tanpa huruf-huruf dan angka-angka; tapi apa di kantong transparan bajumu itu, tertulis “badai” dan satunya lagi terlukis “kematian”. Mungkinkah di kantong transparan itu sebuah kesaksian atas daun ungu yang ingin meronta reka.

Lamongan, 2003



Aku Di Sisihmu Kekasih

aku di sisihmu kekasih
menepi dalam bismillah
sebagai kegaiban
segalaku
pancar mata
harimu

aku menerbangi langit
merontokkan daun cahaya
menyelam ke dasar lautan
aku sebiji
kering dan basah
dalam takdirmu

akulah bersamamu dalam rindu
seusai pagi berbening embun
menyempurnakan umurku
kepadamu
hanya kepadamu.

Lamongan, 2004



Muqadimah

menyapa-mu
aku aus
didekap takdir
sampaikan salam ini pada lapis langit
jelmakan rintik hujan yang melebur segala kata
membingkis risalah magis kalbu
biar segala keheningan mengantarku

assalamu’alaikum bapa
aku datang sebagai anjing
berpijak dikegelapan purna
dan aku mencari jejakku di bulan
pada hijrah pada tubir mi’raj

biarkan hanya sunyi dalam keheningan jiwaku
seperti denting doa tak kumengerti
makin kalap kurapalkan
sunyilah menandaskan detik air mata
di tetes waktu

dari sendiri kau datang tanpa rupa dan bentuk
kau menjelma bukan cahaya dalam ketakberjasadanmu
wadag yang akan meleburkanmu dalam tafsir hijabku
o, kebekuan jiwa
terjebaklah pada wadagku yang nian absurd
menamaimu!

Lamongan, 2007

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae