http://www.lampungpost.com/
Kampung Daun
kampung daun, aku datang
membaca garis wajahmu
serta seruling mistik
dan perempuan yang mandi di kali
kau ajak aku berkelana lewat mata bocah
mata yang polos seperti kampung daun
di sini, aku tak perlu membaca buku filsafat
atau koran pagi
di sini, aku tak perlu komputer atau handpone
di sini, aku hanya butuh ubi dan semacamnya
aku tak bisa berkata
sedang langit menuju senja
menemu asonansi pada kepulangan bapak desa
aku tak pernah tahu siapa kau
kami tak bertegur sapa
namun kami lahir dengan cara yang sama
kami lahir dari rahim ibu
rahim kenangan yang selanjutnya menjadi tanah
di kampung daun, aku seperti bukan manusia
bukan siapa-siapa
sebab kau bapak desa
atau orang-orang kampung tak pernah baca buku filsafat
dan tak pernah pegang handpone
Sunia, 2009-2010
Kidung Sundamala
siapa yang percaya dengan batu
semua hening dan diam
apakah ada lingga atau yoni
dalam kidung sundamala
mereka misteri seperti batu
seperti juga kelahiran kita
Bandung, 2009
Januari: Potret Jalan Cikapayang
berbahagialah. sebuah kota telah berganti baju
orang-orang mengejar bayangan
bayangan yang mereka cipta dari sebuah rantau yang jauh
sejauh hati kita di puncak gelisah.
siang. juga malam aku tidak mendengar deru angin
atau teriakan anak-anak yang permain petak umpet
juga tidak melihat anak-anak belajar berhitung dengan sempoa
semua sudah seperti mimpi buruk yang panjang
sepanjang langkahku di jalan cikapayang
ingin rasanya aku kembali
berjalan tanpa asap karbon dan nikotin
seperti dulu ketika fajar melingkar membentuk pagar
kemudian aku berlari mencari jamur di bawah pohon-pohon
dan rumput dengan sisa embun payau
Bandung, 2010
Pagi: Potret Jalan Setiabudi
ri kita menyamakan arloji
agar bisa berangkat di waktu yang sama
seperti eksodus burung-burung)
masih ada lingkaran di kepalku
lingkaran yang tercipta dari gelisah
serta amarah yang membuat cintaku kandas
atau surat kabar palsu. seperti kepalsuan calon-calon legislatif
seperti juga resah sopir angkot. atau gerobak sayuran
menyalurkan keringat di dada
membuat hatiku seperti kapas. melayang seperti layang-layang
di tarik ke sana ke mari
pagi. tepat jam tujuh, kepalku menjadi selokan
darah mengalir sebagai penebusan dosa
penebusan yang sekian lama telah kunantikan
seseorang telah mencintaku, mencintai langkah pengembara
pengembara yang lahir dari kota sungsang
kota dengan sejuta perkelahian
(belajar pada kepal sendiri
atau suara lonceng, atau suara ambulan
hingga waktu akan kembali
seperti kelahiran)
bunga-bunga warna kuning melilit lengan
wajah ovalmu membakar ekor kenangan
ekor yang mempertemukan kita
mempersatukan dua simpangan
bagai eksodus burung yang menemukan tempat kedua
kota kita penuh perkelahian
seandainya kita tidak saling mencinta
biarlah itu terjadi. karena kulihat dirimu telah mencintai yang lain
mencintai yang seharusnya kau cintai
seandainya kita tak pernah bersama lagi
biarlah itu terjadi. karena kulihat dirimu telah bersama yang lain
karena kita terlahir sebagai pengembara
kita terlahir dari kobaran api
kobaran cinta pada kota yang penuh perkelahian
kobaran cinta pada persinggahan terahir
seperti upacara pembakaran mayat
dengan tegas orang-orang membuat kehilangan
pratiwi, bulan-bulan ini kulihat dirimu seperti kehilangan sesuatu
kehilangan lagu pagi dan potret jalan setiabudhi
Bandung, 2010
———–
Heri Maja Kelana, kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI. Mantan Ketua Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS) UPI 2008-2009, sekarang menjadi ketua Pusat Kajian Sasta Institut Cikalong. Tulisan berupa puisi, esei, resensi film dipublikasikan di berbagai media dan antologi bersama.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar