http://m.kompas.com/
Mabuk
kami tumbuh dari kelopak bunga kamboja di tanggul kolam koi. kami besar di kelopak teratai
yang berenang di tengah kolam. kami dewasa di kelopak mata, tempat kami mula-mula
belajar dusta.
setelah cukup usia, kami mulai belajar menyelam. merunut sulur akar dan sisik-sisik ikan
yang rontok. kami menghanyut bersama arus sungai. menghilir. berkelok. kami mulai
menghafal batu-batu yang kami jumpai. ada yang ramah. ada yang garang.
kami berenang. kadang kami mengayuh dengan jujur. kadang curang. kami sedang mencari
rahasia kecantikan rembulan. keelokan yang membuat kembang berebut mekar, membuat
birahi ombak lautan. keelokan yang membuat kami mabuk cemburu.
di danau, kami bertamu pada kelopak-kelopak narsisus, kembang yang tenggelam dalam air
matanya sendiri akibat tak habis sesalnya mencuri rahasia rembulan. ia mengutuk dirinya
sendiri. terlalu cintanya pada wajah sendiri, tak sudi ia mengutuk yang lain.
tiba-tiba kami mual. memuntahkan purnama yang kami telan malam tadi.
Bersepeda
kami ini sepasang kaki. kami mengayuh tungkai sepeda. kiri dan kanan bergantian, sesekali
berjeda. semakin laju sepeda kami semakin kami tak tahu ke mana kami menuju. kami hanya
sepasang kaki, bukan pemegang kendali. yang kami tahu hanya membuat sepeda kami lancar
meluncur maju. kadang kami membawa penumpang, sebongkah pantat, sekarung kentang,
atau bebek calon santapan yang dipadatkan dalam keranjang. kalau kami boleh memilih,
kami lebih suka membawa telur. kami bahagia membayangkan telur itu kelak menetas
menjadi ayam yang kelak bertelur pula. skenario lingkar kehidupan. kami tak bahagia
membayangkan telur itu busuk atau punah di piring sarapan manusia. tapi kami tak bisa
terlalu memilih. kami ini sepasang kaki. kami mengayuh tungkai sepeda. mengayuh saja.
Mendangir
musim ketiga selalu mengelantang ladang-ladang kami. bumi kami mengering, keriput
menela, melungka. rengkah akibat haus yang menggarang tekak leher. di saat itulah kami
menyapa tanah kami. menggemburkan yang pejal, menguraikan yang bebal. di musim basah
kami mendangir tetanaman kami, mengusir gulma-lintah ladang yang serakah. di musim
kerontang kami mendangir tulah kemarau. menjaga agar bumi tak membatu, agar humus tak
mengabu, agar hati kami tak juga begitu.
bila tanah kami lungka, jiwa kami luka.
kami terlahir oleh dengus dan peluh petani, aroma busuk jerami menafasi paru-paru kami
sebagai embun pagi mengilaukan suri di kening kami. begitulah bau ladang menafasi kanak-
kanak kami, begitulah kami tumbuh dijiwai.
setiap ayunan gancu bersula ganda, kami mendaraskan mantra gayatri. menyapa ibu kami
yang mahasuci. kami mendangir sepenuh hati. agar zikir kami tumbuh membiji di ladang
kami.
Menatap
kami menatap setiap kata yang lewat. menduga-duga mana yang sekadar singgah, mana yang
akan menetap. kami harus bertahan agar mata kami memandang tetap. tak luput menangkap
apa saja yang menghampiri, mampir sejenak di haribaan kami.
kami sesekali bertukar mata, saling berjabat pandang. lalu kata-kata yang memercik dari
cahaya mata kami saling membuahi. begitulah cara kami menyemai puisi. dalam tatap mata
kami itu kata-kata kami bermutasi atau metamorfosa atau membasi. kami menatap setiap kata
yang lewat, singgah, mati. atau yang datang, menetap, menjadi. kami menjadi saksi bagi kata-
kata yang bermutasi jadi puisi, seperti percikan cahaya mata kami menjelma jadi kembang
atau kumbang. menjelma lupa atau kenang.
kami menatap setiap kata yang lewat, meleleh jadi kalimat, jadi hikayat, jadi kitab nubuat.
kami menatap kata-kata yang lewat. setiap demi setiap.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar