jurnalnasional.com
Alamat
i.
di manakah dirimu? aku kehilangan tanda
hingga jatuh bangun
dan hujan turun
sendirian meski di kota yang telah kukenal
tak rampung usahaku
untuk sekadar melupaknmu
tapi alamatmu terus saja kucari
tak kunjung bertemu
ii.
yang menyisa cuma kenangan
lesap, seperti debu yang dibilas hujan
sepanjang jalan kota
dan melulu yang kutemui cuma
kerumunan demonstran, sepasang kekasih
yang berpelukan di sisi taman,
senja yang pudar, juga bayi-bayi yang menangis
ditinggal para ibu
di selasar rumah sakit, di tempat pembuangan sampah
di manakah dirimu?
gandrung aku ingin bertemu
hingga aku melangkah lagi
iii.
sampai aku terjebak di sudut kota ini
menginap di hotel melati
bercinta dengan perempuan yang mirip kamu
tapi bukan dirimu
sebab kita tak kunjung bertemu
iv.
padahal yang kurindu cuma tubuhmu
wangi parfummu
hangat usapanmu
lelmbab bibirmu
tapi tak ada alamatmu
barang sedikit saja
nama jalan atau nomor rumah
juga nomor handphone
aku terkapar sendirian
minggir di kota yang besar
memintal kesakitanku
yang telah dibawa waktu
2008
Membelah Kerang
di restoran sea food,
aku memesan kerang darah
membelahnya,
memisahkan katupnya
bulu-bulu yang halus
terbalut di ujung jariku
menyicip hangat dagingnya
dengan saos tiram
aku terpejam, sendirian
sejuk pendigin ruangan
seperti mengoyak diriku
aku membelah kerang
dengan garpu
mencelupkannya ke saos tiram
di luar hari semakin malam
bayang-bayang kendaraan
lalu-lalang ingatan
dan aku seperti mendengar lagi
kesakitanmu
di ruang operasi itu
saat pisau bedah menyayat tubuhmu
dan aku ingat
tangisan yang kencang bayi kita
yang diambil dari lingkar perutmu
2008
Agenda
engkaukah yang bergegas
pada setiap tempias hujan
membuka pagi dengan tergesa
"apa kau tak berangkat kerja hari ini?"
sejumlah agenda
berserakan di kepala
dengan bayangan mimpi semalam
atasan dengan kepala besar
bagai raksasa
telinga lancip dan taring drakula
engkaukah yang kutemui di meja kantor itu
sejumlah catatan tentang namamu
yang tak pernah selesai kutulis
hanya kertas bertumpuk
dibongkar lagi
juga televisi yang menyala,
koran kemarin di tempat sampah
engkaukah yang pulang larut malam
dengan wajah sayu
memikul mimpi esok
juga jalanan yang macet
"apa kau tak bercinta denganku malam ini?"
2008
Hujan Murung
hujan murung turun di tengah kota
tak sempat berkaca di sepanjang jalan
menghitung-hitung cuaca
langit yang melulu mendung
kerap ditumbuhkannya rerumput baru
yang panjang dan akan gersang
hujan murung, langit mendung
cuaca yang setengah terbuka
membungkus perjalanan orang-orang
bergegas dengan mata yang penuh luka
Jakarta, 2008
Setiap Jam
engkau selalu menyergapku
setiap jam, bayanganmu mengurung tubuh
hingga aku tersentak, jika kau memang ada
menamai diriku dengan kalimat-kalimat yang pahit
setiap jam, tak bisa kulupakan dirimu
seperti engkau di sisiku
berlari mengejar serbuk udara
yang kuhirup
menguntit bersama cuaca yang membuatku mabuk
dan engkau bercakap
menguliti semua masalaluku yang lama terendam di paru
menjadi candu yang selalu kuminum
hingga tahun-tahun berkarat
menabung jam-jam yang kuhabiskan bersamamu
Jakarta, 2008
Sebuah Kota
i/
sebuah kota, kauberikan aku sepotong riwayat
fragmen yang lama kaukerat
juga bungkusan masalah yang merebut mimpi malam
sebelum larut jadi pagi
dan menjegal dengan tersengal
akan jadwal kita
tergesa meraba-raba cuaca
memasuki lagi lorong-lorong jalan
yang hingar dan terang
tapi gelap dari makna
ii/
di sini, kita bagai terusir
tapi selalu gagal sembunyi
sementara waktu terus memburu
bagai langkah babi
yang sungsang
berita kelahiran dan kematian
cuma sebatas kabar
yang sekejap hilang
serupa senja
yang abai dan larut ke tenung malam
di sini, kita berbagi teka-teki
beternak luka
yang makin hari semakin dalam
hingga ke dalam kepompong rumah
hingga ke jantung hati kita
iii/
dan selalu kautawarkan cercah mimpi yang baru
barangkali sedikit harap
yang juga membawa cemas
sebuah kota, selalu kita sesak di dalamnya
terhimpit dalam cengkramnya
hingga tubuh memar dan penuh pilu
Jakarta, 2008
Hujan dalam Sajakku
hujan dalam sajakku
tak bisa kukuliti lagi
cuma gemetar angin
yang pucat
berbagi sedikit harap
hujan dalam sajakku
kata-kata yang penuh dengan embun
basah daun yang terkulum
memasuki setiap ingatan
bagaimana bisa kugoda
lembab tanah yang merekah
diterjang hujan yang basah
jika engkau melulu lupa?
hujan dalam sajakku
rerumputan mekar
menyimpan dendam yang berakar
pucat dan beku
Jakarta, 2008.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar