lampungpost.com
DI MEJA MAKAN KELUARGA
Kami senantiasa berhadapan-hadapan di meja makan ini
medan pertarungan yang galak dalam gemuruh denting gelas,
piring, sendok, garpu juga pisau roti yang meringis
saling intai sebelum saatnya tiba
Ibu selalu mengingatkan
"kunyahlah lembut nasi, daging atau kerupuk
sampai hitungan ke empat puluh
ususmu akan aman meremas-remas dan mereka
mendekam lelap sempurna di perutmu"
Di ujung lain, kakakku mengongkel sendok
mencuil daging dan mengiris buah
secepat kilat melempar ke dalam mulutnya
lidah keras mengecap-ngecap; cap, cap, cap
Ibu langsung menyerbu
"suaramu itu mengingatkanku pada lidah serigala
yang kulihat di kebon binatang wonokromo!"
Di seberang lain, adikku perempuan langsung
tersenyum meringis terkikik-kikik, lalu buru-buru
menutupi mulut dengan serbet belacu
"kalau dengar kebon binatang itu
aku jadi ingat pacarku
di bonbin wonokromo kencan pertamaku
sembari menonton kera bersenggama"
Di ujung lain dengan jakun gemetar
bapak bergumam dan mata menyala mengintai
kepala kambing, babat dan usus sapi
sambil mengelus-elus lidah pisau
yang licin menyala
"aku ingat rumah jagal dan ngorok leher sapi yang dijagal"
Ibu tangkas menyerang,
"Bapak harus banyak makan sayur dan lalapan biar kolesterol terjaga
selamat tinggal kepala kambing, babat dan usus sapi
juga rumah jagal dan tukang jagal!"
Di kursi lain, aku berkumur-kumur
dalam gelas sisa air minum
sambil mendelik dan bersendawa
Ibu kembali meyerbu
"Jangan berkumur dengan gelas minummu
gelontor mulut dan perutmu dengan air sumur
karena kuman tak cukup diguyur segelas minum
raung sendawamu itu mengingatkanku
pada sekarat gelandangan di comberan
jangan lupa cuci piring sehabis berpesta!"
Ibu berdiri dari kursinya meninggalkan meja makan
sembari mengibarkan panji-panji kemenangan
Ngawi, 2008
MANGIR
mertua, lewat lancip bayonet dan sangit mesiu, kau mengajari aku memahami sunyi dalam gemuruh cinta ketika senja mulai meratap. tataplah daun semboja di pelataran purimu, ada bayang bocah gagu berteriak bertanya sebaris riwayat bapaknya sedang aku belum lagi sempat mengajari mereka mengahafal nama kakeknya.
kain kemben ibunya pada jemuran itu seperti secarik kitab tua yang tak sanggup menyimpan rahasia peta perjalanan sebuah armada yang makin hari hilang dermaga
di abad-abad yang terlipat cucu-cucumu menggeremang talqin sepanjang malam:
tsuma illa ruhi...--untuk ruh..(yang tak bernama)--
dan kau mengajari menulis kata-kata dalam limbur sajak memburai tak usai-usai
sembari mencucuki kornea mereka dengan peniti yang disimpan pada kutang ibunya
kelak setiap malam mulai terpejam mata tombak di sudut kamar itu akan menikammu memilih mana jeroan paling lunak untuk disantap kau menikmatinya sambil minum wedang sere atau jahe dengan tubuh berkeringat seusai bersenggama
silsilah gemetar menyimpan nama-nama yang dijeritkan di tiap pengkol jalan.
di jagat lain si Penangsang, musuh mudamu tempoh hari mencibir getir
"kau tetap saja arjuna si tukang tenung, don juan dengan bisa setajam sangkelat"
mertua, kapan kau rayakan hari pengantinku...
Ngawi, 2007
SEPERTI SUNGAI
®MDUL¯
belajarlah pada gericik sungai yang setia mengalir
kedung-lubuknya menyimpan kedalaman yang hening
gisiknya mejadi punggung bocah-bocah bermain bola
para nelayan berjejer melempar umpan seperti kesabaran batu kali
belajarlah pada batu-batu sungai
setia mencatat waktu
pergantian musim abadi
menunggui matahari berganti
belajarlah pada pasir-pasir sungai
sabar menunggui bisik-bisik angin
menyerap cahaya demi cahaya
belajarlah pada sungai
yang terus setia mengalir
seperti ketabahan petani
merawat biji menjadi buah
Ngawi, 2008
KETIKA WAKTU MENELAN USIA
®MDUL¯
Rasa-rasanya rumah masih seperti dulu
Jendela dan pintu bercat coklat abu-abu
Tempat dulu mereguk air susu ibu
Hanya jalanan tempat dulu pertama kali
Melangkahkan kaki mengembarai negeri
Dahulu penuh bau humus tanah
Kini bersalin rupa dalam legam aspal
Pekarangan tak lagi penuh bocah-bocah
Main bobak sodor atau jamuran
Di bawah naungan bulan yang lembut
Kini bocah-bocah lebih senang menonton tv
Atau antre main play sation
Pohon mangga dan kedondong di halaman muka
Meski renta masih setia bertahan dalam cuaca
Mengingatkanku pada masa kanak yang gembira
Memanjati lengan-lengannya yang kukuh perkasa
Rasa-rasanya rumah masih seperti dulu
Aku terpaku dalam dendam rindu
Mengenang wajah-wajah lama
Yang sempat terkubur dalam ingatan
Perlahan-lahan bangkit kembali
Bersama pohon-pohon yang baru tumbuh
Menggantikan pohon tua yang makin renta
Bersama musim yang setia berganti
Ngawi, 2008
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar