Berdiam di Makam Mbah Mutamakin
-bersama yunus, hasan dan umam
1/
Memasuki gerbang berwarna kuning keemasan
menyibak setapak sesak orangorang datang dari
mimpi silam,
sebuah lorong panjang masih rahasia
menembus gerbang lain,
gerbang yang siapapun tak boleh memasukinya.
Aroma melati dan kembang kecubung
merubung udara siang itu
dan setangkup senyum Mbah Mutamakin mulai
terlukis di lubukku.
O, kita bukan Syaikhana Khalil
yang berjongkok sepanjang waktu,
bukan pula Hasyim Asy’ari yang menerbangkan
merpati awan siang itu.
Mereka bagai parade karnaval menaiki angkasa
dengan tangga kata-kata usang penuh nyawa.
Kedatangan kita sekadar menjemput kangen
yang tertunda lima bulan yang lalu
dan memperbaiki krah baju yang terlipat
Angin berdiam di mata, memilah warna hitam dan putihnya
mengembus tipis dan berbisik pesan langit:
"Sampaikan pada Zawawi, Kuswaidi dan Jamal
bahwa di atas angkasa itu ada angkasa yang lebih sempurna"
angin meliut ke bukit, ke lembah-lembah, ke pematang dan sawah-sawah
kemudian mencipta rimbun kata yang lebih rahasia.
2/
Kita berdiam di makam mbah Mutamakin siang itu
menyaksikan matahari terbit dari randu
juga ada sebuah ruang terang
yang tak seorang pun duduk di sana,
Bila memaksa, akan terbakar kenangannya
lewat huruf-huruf usang lukisan kaligrafi.
Kita menunduk di dekat nisan berwarna putih bersih
dan lelaki berserban bulan mengusap ubun-ubun
yang melenyapkan bayang-bayang.
Tak ada yang dapat bertanya tentang impian cuaca hari ini
Tak ada yang dapat menafsir air mata musafir
yang terkulai di lantai ini.
"Kalian hanya dapat bermimpi
selebihnya puisi"
Kita menghirup wangi kembang yang ke sekian kalinya
berharap kata-kta melesat melansir segala derita:
semakin mengerti makna rahasia, perjalanan semakin panjang saja
dan tak akan pernah ditemukan ujungnya.
Kajen Pati, Juni 2007
Epigon Penunggang Kuda
-kepada Muhammad zuhri
Penunggang kuda putih
turun dari gurun waktu,
mukanya yang gersang dan hitam
seperti kuburan para nabi,
ia menggali lubang di sisi hari,
mengukir nisan dengan lukisan kaligrafi
dan pintu gerbang sederhana
di lubuk hati
Keringat begitu urai melerai kesangsian
matahari pada cerita silam.
Napak tilas tanpa alas kaki
adalah warna nyawa yang hijau
adalah kata-kata yang dirasakan.
Dan di matanya, tumbuh dua puluh ranjau
bagi yang menatapnya dengan gelombang.
Penunggang kuda putih menoleh ke belakang
dan udara masih segar:
kata-kata berlesatan seperti burung
bertekukur di atas dahan rahasia
bagai abjad-abjad melesat yang tak sempat dicatat,
lalu burung-burung pelan-pelan pergi
menuju bukit-bukit dan lembah-lembah,
diikuti penunggang kuda putih.
Ah, tekukur tak terdengar lagi,
entah kapan menderu kembali?
Sementara pagi telah usai
dan penunggang kuda telah pergi
menyelesaikan bait puisi.
Yogyakarta/Tang Lebun, Juni 2007
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar