Kesaksian Daun Ungu
Mungkin bukan sesuatu yang aneh jika hutan depan rumah itu selalu disapa badai atau genangan air, karena memang sudah lama hutan itu menjadi mukim bagi angin juga hujan. Tapi baru pagi itu engkau sempat merasa kagum; kekaguman yang sangat aneh. Engkau memunguti rontokan daundaun kering, sembari berbisik lirih; entah apa yang engkau rapalkan, suara itu teramat rahasia. Sesekali engkau mengantonginya, ada pula yang engkau buang percuma, tapi untuk daun berwarna ungu itu, telah engkau persiapkan galian tanah dan nisan.
Sedang cuaca hari itu kembali membasahi hutan dekat tempat tinggalmu; seiring engkau mengubur daun ungu kering itu.
Ternyata tunas yang dulu hijau lugu yang sempat engkau tanam di hutan itu telah berubah menjadi raksasa, pohonpohon tua dengan terpaksa merontokkan daunnya menundukkan kepala ditengah rerantingan yang semakin renta.
Sehabis pagi itu engkau tidak lagi seperti biasanya, pergi ke hutan kemudian menghitung berapa lagi pohon-pohon yang harus tumbang karena badai. Engkau gelisah dengan kebingunganmu sendiri, sepertinya ada yang telah terlupa, engkau mencoba mengingat-ingat kembali. Tepat ketika matamu berbenturan dengan batu nisan yang engkau tanam kemarin, lantas engkau mengambil lumpur dari peluhmu menuliskan nama-nama dan angka-angka, mungkin sebagai petanda atas kematian. Tapi siapa sebenarnya yang telah mati, bukankah di dalam kubur itu hanya sehelai daun kering berwarna ungu?.
Kiranya sesuatu yang telah ditulis di batu nisan itu, sama dengan tulisan yang ada di atas urat daun yang telah dikuburnya kemarin, tertuliskan “reinkarnasi”.
Sejak saat itu sepertinya engkau telah menemukan jalan keluar bagi hidupmu sendiri.
Senja itu engkau memetik daun paling tinggi di pohon raksasa hutan itu, tepat berwarna ungu, kemudian engkau letakkan pelan-pelan di pelukmu saat berbaring di liang kubur di bawah pohon raksasa yang engkau gali sendiri. Sehabis menuliskan sesuatu atas daun kering ungu itu, tertulis “aku sudah tua”.
Pagi itu hutan mulai sepi dari topan atau hujan seperti biasanya, hanya saja daun-daun banyak yang berjatuhan menerjemahi kuburmu. Jatuh tanpa huruf-huruf dan angka-angka; tapi apa di kantong transparan bajumu itu, tertulis “badai” dan satunya lagi terlukis “kematian”. Mungkinkah di kantong transparan itu sebuah kesaksian atas daun ungu yang ingin meronta reka.
Lamongan, 2003
Aku Di Sisihmu Kekasih
aku di sisihmu kekasih
menepi dalam bismillah
sebagai kegaiban
segalaku
pancar mata
harimu
aku menerbangi langit
merontokkan daun cahaya
menyelam ke dasar lautan
aku sebiji
kering dan basah
dalam takdirmu
akulah bersamamu dalam rindu
seusai pagi berbening embun
menyempurnakan umurku
kepadamu
hanya kepadamu.
Lamongan, 2004
Muqadimah
menyapa-mu
aku aus
didekap takdir
sampaikan salam ini pada lapis langit
jelmakan rintik hujan yang melebur segala kata
membingkis risalah magis kalbu
biar segala keheningan mengantarku
assalamu’alaikum bapa
aku datang sebagai anjing
berpijak dikegelapan purna
dan aku mencari jejakku di bulan
pada hijrah pada tubir mi’raj
biarkan hanya sunyi dalam keheningan jiwaku
seperti denting doa tak kumengerti
makin kalap kurapalkan
sunyilah menandaskan detik air mata
di tetes waktu
dari sendiri kau datang tanpa rupa dan bentuk
kau menjelma bukan cahaya dalam ketakberjasadanmu
wadag yang akan meleburkanmu dalam tafsir hijabku
o, kebekuan jiwa
terjebaklah pada wadagku yang nian absurd
menamaimu!
Lamongan, 2007
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Sajak-Sajak Pertiwi
Nurel Javissyarqi
Fikri. MS
Imamuddin SA
Mardi Luhung
Denny Mizhar
Isbedy Stiawan ZS
Raudal Tanjung Banua
Sunlie Thomas Alexander
Beni Setia
Budhi Setyawan
Dahta Gautama
Dimas Arika Mihardja
Dody Kristianto
Esha Tegar Putra
Heri Latief
Imron Tohari
Indrian Koto
Inggit Putria Marga
M. Aan Mansyur
Oky Sanjaya
W.S. Rendra
Zawawi Se
Acep Zamzam Noor
Afrizal Malna
Agit Yogi Subandi
Ahmad David Kholilurrahman
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Akhmad Muhaimin Azzet
Alex R. Nainggolan
Alfiyan Harfi
Amien Wangsitalaja
Anis Ceha
Anton Kurniawan
Benny Arnas
Binhad Nurrohmat
Dina Oktaviani
Endang Supriadi
Fajar Alayubi
Fitri Yani
Gampang Prawoto
Heri Listianto
Hudan Nur
Indra Tjahyadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Jimmy Maruli Alfian
Joko Pinurbo
Kurniawan Yunianto
Liza Wahyuninto
Mashuri
Matroni el-Moezany
Mega Vristian
Mujtahidin Billah
Mutia Sukma
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Rukmi Wisnu Wardani
S Yoga
Salman Rusydie Anwar
Sapardi Djoko Damono
Saut Situmorang
Sihar Ramses Simatupang
Sri Wintala Achmad
Suryanto Sastroatmodjo
Syaifuddin Gani
Syifa Aulia
TS Pinang
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
Tjahjono Widijanto
Usman Arrumy
W Haryanto
Y. Wibowo
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah el Khalieqy
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Nurullah
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Alunk Estohank
Alya Salaisha-Sinta
Amir Hamzah
Arif Junianto
Ariffin Noor Hasby
Arina Habaidillah
Arsyad Indradi
Arther Panther Olii
Asa Jatmiko
Asrina Novianti
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Baban Banita
Badruddin Emce
Bakdi Sumanto
Bambang Kempling
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sujibto
Budi Palopo
Chavchay Syaifullah
D. Zawawi Imron
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Dian Hardiana
Dian Hartati
Djoko Saryono
Doel CP Allisah
Dwi S. Wibowo
Edi Purwanto
Eimond Esya
Emha Ainun Nadjib
Enung Nur Laila
Evi Idawati
F Aziz Manna
F. Moses
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Fatah Yasin Noor
Firman Nugraha
Firman Venayaksa
Firman Wally
Fitra Yanti
Fitrah Anugrah
Galih M. Rosyadi
Gde Artawan
Goenawan Mohamad
Gus tf Sakai
Hamdy Salad
Hang Kafrawi
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasnan Bachtiar
Herasani
Heri Kurniawan
Heri Maja Kelana
Herry Lamongan
Husnul Khuluqi
Idrus F Shihab
Ira Puspitaningsih
Irwan Syahputra
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jafar Fakhrurozi
Johan Khoirul Zaman
Juan Kromen
Jun Noenggara
Kafiyatun Hasya
Kazzaini Ks
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Krisandi Dewi
Kurniawan Junaedhie
Laela Awalia
Lailatul Kiptiyah
Leon Agusta
Leonowens SP
M. Harya Ramdhoni
M. Raudah Jambakm
Mahmud Jauhari Ali
Maman S Mahayana
Marhalim Zaini
Misbahus Surur
Mochtar Pabottingi
Mugya Syahreza Santosa
Muhajir Arifin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Yasir
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Nirwan Dewanto
Nunung S. Sutrisno
Nur Wahida Idris
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Oka Rusmini
Pandapotan M.T. Siallagan
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Petrus Nandi
Pranita Dewi
Pringadi AS
Pringgo HR
Putri Sarinande
Putu Fajar Arcana
Raedu Basha
Remmy Novaris D.M.
Rey Baliate
Ria Octaviansari
Ridwan Rachid
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Robin Dos Santos Soares
Rozi Kembara
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Samsudin Adlawi
Satmoko Budi Santoso
Sindu Putra
Sitok Srengenge
Skylashtar Maryam
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sunaryono Basuki Ks
Sungging Raga
Susi Susanti
Sutan Iwan Soekri Munaf
Suyadi San
Syukur A. Mirhan
Tan Lioe Ie
Tarpin A. Nasri
Taufik Hidayat
Taufik Ikram Jamil
Teguh Ranusastra Asmara
Thoib Soebhanto
Tia Setiadi
Timur Sinar Suprabana
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Toni Lesmana
Tosa Poetra
Triyanto Triwikromo
Udo Z. Karzi
Ulfatin Ch
Umar Fauzi Ballah
Wahyu Heriyadi
Wahyu Prasetya
Wayan Sunarta
Widya Karima
Wiji Thukul
Wing Kardjo
Y. Thendra BP
Yopi Setia Umbara
Yusuf Susilo Hartono
Yuswan Taufiq
Zeffry J Alkatiri
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar