Minggu, 25 Juli 2021

Sajak-Sajak Isbedy Stiawan Z.S.

lampungpost.com
 
Sekuncup Bunga di Taman Kupetik Pagi Ini
 
Setelah Kulewati Pagar Berduri
pagi ini saat kubangun dan membuka jendela kamarku,
bukan saja matahari dengan mata yang benderang
memandangku penuh senyum seperti ingin mengajakku
berdendang, tetapi sekuncup bunga di halaman samping rumahku
mengirimkan aromanya nan wangi
ke kamarku. daun-daunnya melambai:
aku segera mencapai
meski harus kuliwati pagar berduri di dekat jendela kamarku
biarkan tanganku yang luka ini sebagai tanda
betapa untuk memetikmu tidaklah mudah
seperti juga kaubalikkan halaman kalender, perlu waktu berhari-hari
mencecap panas dan musim hujan
mendaki dan menyigi lurah
maka ketika telah kupetik sekuncup bunga di halaman rumah
pagi ini, aku merasa ada kelopak yang harus
gugur:
apakah itu usiaku, apakah….
 
5 Juni 2010
 
 
 
Jika Kauperkenankan Kubalikkan Jarum Jam Ini
 
menunggu waktu melipat kalender
jika kau perkenankan akan kukembalikan
jarum waktu berputar-balik
menyusun angka demi angka yang jatuh
lalu kutempel lagi di halaman pertama
almanak yang sudah menguning
karena berkali-kali dibanting
dan aku akan berada di bawah, selalu
memandangi puncak waktu
mengampu setiap angka yang jatuh
aku ingin menghentikan setiap
kausorong angka lima
berdiri agam di antara simpang
di mana kau selalu datang!
 
04.06.2010
 
 
 
Seusai Hujan, dan Kau Terngiang
 
bekas hujan masih terngiang di pucuk-pucuk daun, di setiap
langkah yang mengantarmu pergi dari sini menuju Sana
dan awan yang masih menahan beban hujan sudah
tak tahan, ingin menumpahkan lagi ke bumi yang kautunggu
meski kau sudah ingin menjauh atau lari ke balik lindung,
melepas burung-burung setelah kaupasang
mantera, terbang ke angkasa. ke tuju pusat kabut. bercumbu
dengan gumpalan air yang sebentar lagi akan luruh sebagai hujan
lalu bulu-bulu burung yang telah pula gugur sebagai kapas
dan hinggap di ranting-ranting, di pucuk daun,
atau di sekujur pohon. membuatmu teringat
pada malam kudus: ketika yesus memanggul kayu melangkah
dengan berat menggelilingi kota golgota: “tapi dia
bukan Isa! ke mana lelaki Nazaret itu kini, setelah disulap?”
aku menunggumu. di bekas hujan yang mungkin akan
tergenang pula langkahmu yang memanjang, tapi
bukan sebagai labirin. di tempatmu itu akan pula
kutulis setiap jalinan perjalananku: juga memanggul
beban–namun bukan bongkahan kayu berupa salib.
“akulah yang melangkah itu di bawah gerimis,
setelah hujan mengiris.”
hari yang penuh luka. di bawah langit dan cuaca yang
sulit kauterka aku tetap berjalan. menuntunmu hingga
di depan gerbang Kota: memandang setiap tugu, setiap patung
yang selama ini tak akan memberi apa-apa, kecuali penat
dan matamu layu. sebab mata-mata patung dan diamnya tugu
sedingin tubuhmu oleh cuaca yang terkadang panas,
kadang pula berhujan….
 
sebelum dari 5 Juni 2010
 
 
 
Subuh yang Hangat
 
di subuh yang hangat, kalian datang menyerang
dengan senapan yang siap menyalak
lalu subuh itu pun berubah hujan
— hujan airmata,
dan darah —
tapi kematian amatlah syahdu,
sangat dirindu saat perjalanan
menuju senyum-Mu
maka apalah arti kematian,
tanpa bertempur
sebab kami
tak dibekali senjata?
apakah orang-orang sedunia
lalu tak akan mengecam kalian:
mengutuk kebiadaban kalian?
lalu kami ditahan
barang-barang kami kalian rampas,
lantas pantaskah kami
menyebut kalian
perompak?
 
01.06.2010
 
 
 
Mei
 
api itu membakar tubuhmu, Mei
tangan-tangan hitam itu
menarikmu ke semak:
mengubur masa depanmu
 
15/05/10
 
 
 
Rumah Puisi
 
jangan biarkan aku sendiri
tersesat di dalam hutan kata
dan kubangan asap rokokmu
sebelum sampai di rumah puisi
 
22/05/10
 
 
 
Perempuan Bernama Luna
 
sebab perempuan bernama luna
kau tersesat di kolam iklan
memilih baju dan sepatu,
lipstik ataupun sampo
di depan cermin: wajah retak!
 
24.05.10
 
***

Isbedy Stiawan Z.S., lahir di Tanjungkarang, Lampung, dan hingga kini masih menetap di kota kelahirannya tersebut. Buku puisi terbarunya Anjing Dini Hari (2010). http://sastra-indonesia.com/2010/07/sajak-sajak-isbedy-stiawan-zs-2/

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae