Selasa, 13 Maret 2018

Sajak-Sajak Sihar Ramses Simatupang

Lampung Post, 15 Feb 2015
Mimpi Eden 

kau tahu mimpi itu, eden. tempat orang-orang melabuhkan kerja dan perih dari seluruh pengembaraan di dunia bawah sana. tak beda rahasia yang tersimpan ketika laut dan hampar daratan masuk ke dalam buntalan pak janggut. betapa selembar kain menutup biografi orang dan deret nama, kenang atau perbuatan - selesai seirama doa para pelayat.

kau tahu mimpi itu, eden. sarang sakit dari cita-cita yang tak tergapai, yang tak selalu diwakili jerit, bahkan lenguh pendek sekalipun. layar mimpi yang sobek, dayung yang patah, samudera cuma masa silam pada tatahan marmer nisan. batu adalah pena yang tertatah matahari-setiap hari. kerasnya mengiris udara; memang memuai tapi mewariskan luka.

kau tahu peristirahatan itu, eden. seharusnya kau bangga menampung semua yang sia-sia menjadi ada dan beranak-pinak disana. di antara buah dan aib kenangan; atau dosa keturunan yang lindap di taman-tamanmu-bersama lidah iblis dan cawat merah. kita tak hendak pergi, tapi semua sia-sia, sebagaimana kesombongan tanah lempung
hancur dalam cetakan Tuhan.

kau tahu kenangan itu, eden. benang adam dan hawa yang putus kerap tercipta lagi dari bulu dan jemari malaikat. orang di dunia bawah bahkan tak memiliki nostalgia sedikit pun di keriput otak dan mata rabunnya. tapi demikianlah, mereka memelihara gelisah di antara ketuk gerimis pada tubuh yang gemetar dan basah. mereka pelupa tapi mereka tahu di mana pintu dan jalan itu.

: semua menuju-Nya.



Waris Almanak 

menyimpan hak waris almanak itu, tanggal-tanggal telah dilepaskan ketika kayuh kita sampai ke hari lepas yang masih berkeliaran. ada mantera, wasiat, dan air mata yang seakan merasuk ke pundi aladin, sehasta beban yang pernah diletakkan di pundak, jomplang dalam arus hari yang berpusar;

di bawah matahari yang memancari bunga-bunga, muncratlah benang sari mengejar putik di dalam gelap kemudian. ya, kita memelihara bebijian hanya untuk menjadi tunas di padang kenangan. tunas berdaun muda;

di padang itu, lalu oasis pun dipetakan, menjadi tempat air mata tergelincir lalu kita menggenanginya sebagai kolam-kolam kerinduan;

itulah ingatan, ketika tanggal menyisakan jejak di atas tanah -mungkin basah atau mungkin berdebu-setapak jalan liar menuju padang penghabisan;

berharaplah malaikat kelak mempertemukannya setelah rangkai perpisahan yang entah. dalam jawaban tak ada pangkalnya: ya, siapa tahu kelak masa itu bertemu jua di sana.




Peri Tutup Buku 

demikian telah ditutup buku itu; maka gambar pun lenyap serupa kertas gosong di jilatan api-hanya hangat yang bersisa. ke mana kelak istirah dilabuhkan, katanya, bila akhirnya tak jadi tegukan teh di atas meja itu, bahkan pembakaran adonan belum sampai ke mulut. tidur pun tak jadi.
syahdan, pernah ada kisah-kisah dituahkan. tentang peri tidur yang merangkak dari dipan di antara senja. lalu terbang serupa camar; melupakan buku-buku. sebab peri lebih cinta laut dan petualangan. ketimbang rumah dan perpustakaan-apalagi buku gambar.




Ajari Aku

ajari aku menjadi batu. sebab kutahu beringin dan cemara
tumbang dilapuki musim dan waktu. dalam diam, bongkah

mengalahkan getir dan sangsai.
walau dingin, walau tumpat, walau padat. tapi kekal.

hanya kalah,
oleh putih yang metah
: bila saatnya...



Kalau Dunia 

kalau dunia melupakan jejak pena di lontar dan kertas. melainkan hanya mencatat huruf dan angka di tugu sebagai sejarah. maka, serahkanlah pada tanah dan hujan dan matahari, yang bersiap membusukkan dan mengeringkan. demikian kedua peristiwa terjadi, hingga masa lalu menjelma fosil. dan sejarah menyembul bukan di tanah ini, tapi di lapis ke berapa, ratusan tahun, ketika engkau dan anak dan cucu mereka sudah tiada...

demikianlah kita tak pernah takut pada sejarah, sebagaimana pohon yang dalam kekeringan batang pun kelak berbunga. lalu beringin menghasilkan tunas ketika bijinya berada dalam tembolok burung yang mengarungi samudera di dua benua. demikian sajak, menggarisbawahi jejak besar hidupmu, menyeretnya dengan seribu makna melalui keakraban satu-dua kata.

___________
Sihar Ramses Simatupang, kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1974. Pernah kuliah di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Sam Ratulangi, Manado (1992-1993) dan menamatkan studi sebagai Sarjana Sastra di Fakultas Sastra Universitas Airlangga, Surabaya. Bergabung di Komunitas Gapus dan Teater Puska di Surabaya juga ikut mendirikan komunitas Rumpun Jerami dan pernah aktif dalam diskusi rutin Meja Budaya di Pusat Dokumentasi HB Jassin, Jakarta. Buku puisinya: Metafora Para Pendosa(2004), Manifesto (2009), dan Semadi Akar Angin (2014).

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae