Rabu, 25 Mei 2011

Sajak-Sajak Salman Rusydie Anwar

Lumpur
 
900 hari lamanya, aku gali lubang tanah ini. Tengoklah ke dalamnya. Kau akan temukan kerangka tubuhmu yang terlilit akar. Akar dari segala akar, yang sulurnya terus memanjang dan merambat sampai ke dalam otakmu. Mungkin kau tak merasa bahwa sel saraf di otakmu telah menjelma menjadi akar. Penuh tanah. Penuh debu. Hingga kau tak mampu membedakan cahaya matahari dan kunang-kunang.
Di malam kesekian. Dimana rembulan hanya mampu menyorotkan kecemasan. Aku berteriak. “Kau benar-benar makhluk berasalusul lumpur. Hatimu menjelma lumpur. Otakmu penuh lumpur. Matamu tertimbun lumpur. Telingamu tersumbat lumpur. Bahkan, langkah dan rencanamu hanya sampai di kedalaman lumpur.”
Aku mulai lelah. Ingin menutup lubang tanah ini. Juga sekalian dengan akarnya. Aku tak ingin sel saraf otakku menjadi akar, yang merambat dan menghisap darah di hatiku atau mungkin juga di hatimu.
 
Kebumen 2010.
 
 
 
Sempor
 
Ini wadukku. Tempatmu merendam gelisah. Tenang bening air seperti hamparan peta tua. Peta yang ditulis mungkin oleh tangan seorang nabi dari abad yang silam. Susurilah lekukan air dan juga batu-batunya sampai engkau tiba di gerbang cuaca. Cuaca yang mengabarkan betapa senyummu harusnya lebih merdeka dari pada duri.
Juga panjatlah ujung pinus agar tanganmu sempurna membelai awan. Tidak. Mungkin juga mengelus langit tempat yang dipenuhi kota rahasia. Kota yang menurut dongeng orang-orang tua selalu berkemas untuk membangun hari esok dengan kepingan bunga bakung, eik dan juga cempereng.
Bunga-bunga itu akan terus mekar. Mengembangkan senyum para peziarah yang sehari-hari terlempar dari jalan yang gelap ke gang yang hitam.
 
Kebumen 2010.
 
 
 
Sangsi
 
Ada yang mencegahmu. Mungkin kesangsian. Saat kakimu melangkah hendak memasuki senja. Senja yang menenggelamkan seluruh kota, tempat para muallif menulis kearifan di selembar kertas buram.
Kaupun membisu. Bersandar pada tiang listrik yang menyangga seluruh aliran keluh kesahmu. Tak ada sekelar cadangan yang dapat kau raba di samping kiri dadamu. Dada yang selalu gemetar menahan hembus angin yang berlompatan dari bait-bait kearifan di atas selembar kertas buram.
Engkau terus terpaku di atas kaki air matamu. Air mata yang tak pernah sanggup melata di gigir waktu, yang hanya mampu berputar-putar sendirian tanpa tahu kapan waktunya harus pulang. Kesangsian telah menjebakmu diantara huruf-huruf kearifan yang ditulis muallif itu. Dan engkau tak terbaca dan tak bisa membaca. Engkau hanya sanggup menatap mata muallif yang terus menulis kearifan dengan rasa cemas di hatimu.

Kebumen 2010. http://sastra-indonesia.com/2010/08/sajak-sajak-salman-rusydie-anwar/

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae