Rabu, 11 Maret 2009

Sajak-Sajak Esha Tegar Putra

http://pr.qiandra.net.id/
Sepatutnya Ini Perkabungan 1

di padang, antara batu-batu banyak ia selipkan
sedahan kopi
yang semalam baru ia patah dari ladangnya

maka bersabarlah sebelum tumbuh, dagang bakal dihanyutkan
melewati pantai yang tak lagi mengekalkan kebersuaan
badan-badan dermaga kian tipis.
digerus tajam garam
setajam rindumu, setajam cintamu, pergumulan kian menjauh.

duh sekian panjang jalan dipepat, setiap jejak dituahkan
"aku menyamun malammu, merompak tidurmu.
di sudut mana pun kau bersembunyi,
aku akan tetap menyauhmu!"
di padang, di antara batang-batang kopi
yang tumbuh merbak (dan sekian dahannya tentu telah dipatah orang lewat)

kau tak ingat
bahwa apa dikebat di tiap uratnya telah menjadi kelupaanmu?

2008



Sepatutnya Ini Perkabungan 2

telah diendapkan kau ke rimbanya
ke sarang kunang-kunang yang gatal cahayanya
kau telah dipasangkan sayap,
sehabis belajar bunuh kupu-kupu
(sayap mengkilat, sayap penghormatan)
maka kini, kau jadi induk dari kunang-kunang
induk yang bersayap lebar dan mengkilat
induk yang menjelmakan ketakutan akan cuaca rimba
kini kau induk dari segala macam pelarian

"induk, pasanglah sebuah tudung di kepalamu
tudung sebesar badanmu, sebelum hujan turun
dan membuat sayapmu lunak
tentunya kau akan iba hati sekiranya tak kuingatkan"

"anggaplah aku pertanda dari cuaca,
ingin aku mengundangmu pada sebuah sarang
yang tersusun dari macam dedaun rimba
agar kau ingat
siapa yang pernah ajarkan kau cara terbang"

aku ingin terus menyebutmu induk dari kunang-kunang
sementara rimba mulai menyerpih cuacanya, biarlah.
sekiranya sayapmu berlepasan, akan kubisikkan sesuatu
kau ingat cara terbang tanpa sayap?

Kandangpadati, 2008



Sepatutnya Ini Perkabungan 3
-si sayang

dahan yang patah-patah berubah
menjadi juru tunjuk,
tumbangnya batang-batang
telah diamsalkan sebagai ketakutan akan cuaca ganjil

"yang merapuh yang merabuk dalam diri
semacam petaka gila penggaduh picingan mata,
yang dilihat tak lagi terbaca, yang diraba tak lagi terasa.
ke sudut angin, tempat si sayang dimakamkan, turutlah"
maka tersuratlah, tahun yang menyimpan ketakutan
takut semirip perkabungan. (tapi apakah ini sebenarnya perkabungan?)
di lindapnya bebunyian rimba
para peladang menyelipkan bebijian ke lapuk kayu.
diserunya langit, agar langit berkabar tentang hujan
tapi gabak sendiri tak menampak
sebagaimana lembah, tempat sungai yang
biasanya menyimpan dingin dan pengharapan ladang
kini jauh dari aliran. dan batuan yang menunggu

dan sisa-sisa lempung di tepian
jadi hunian serangga api

ketakutankah yang bersiponggang?
tapi ini lebih mirip perkabungan, seketika
si sayang dilupakan

Kandangpadati, 2008



Sepatutnya ini Perkabungan 4

rebung lisut dalam kuali. api yang basi melidah
lama berkecimpung bau dedak dan gulambai
sudah, terimalah setitik kuah yang tak bergaram
buat peneman kudapan, buat melupa rasa

Kandangpadati, 2008



Rambut Bau Jeruk

terapunglah bibirmu, beras baru ditanak di belakang,
gelas kopiku retak, sedang mereka telah menyeduh kopi
berkali-kali. aku masih mengeja rambut yang bau jeruk
juga kalimat yang berkali-kali mati tersambar kedip mata.
kalaulah ini petaka yang bakal meraja, mari berdendang,
bakal perintang-rintang hati yang rusuh.

di halaman gerai rambutmu tampak jelas dimain angin
kubayangkan perhelatan di depan mata, denganmu, doa-
doa purba yang dibaca tetua dalam tujuh ruang rumah gadang
tersihir menjadi kerumunan bujang-gadis yang sedang berjoget
"duh, mata mana yang takkan membendung hujan lebat
pokok (tali) nyawa dipegang lalu dikusut orang"

tentang garis tangan siapa yang sanggup membaca,
dan aku mau berladang saja, bermalam-malam lamanya
di tempatku terus menafsir dirimu.
sumpah, bau rambut jerukmu terbawa sampai parak siang.

2008



Tukang Puisi

beberapa gelitik lagi kau akan sampai
pada tempat yang bernama sakit.
sekian mantera, bakal tuah
penebar fitnah ke daging, telah mengapung
dalam sumur. aku cuma ingin kau, bermandi
dengan sumpah gaek yang cair.
sungguh sebegitu tajamnya jangkrik berbunyi
tapi ini malam adalah kuasa ucapku.
lecut aku berpuluh kata umpat
maka berkali-kali lipat kata pengikat
bakal lesat dan menghuni serat dagingmu.
maka sebelum pengikat itu bergetah,
berlendir, dan pecah dalam badanmu
sumpahlah dengan sebaris kalimat:
karibkan aku dengan lembab puisimu!

Kandangpadati, 2008

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae